"Dasar si tua baperan'' Gabby antara gemas dan emosi melihat tingkah Yugo yang seperti bunglon, menyebalkan sih tapi ini terlalu aneh untuk laki-laki yang rentan usia nya seperti dia.
''Eh beneran di tinggal dong'' Gabby keluar dari mobil celingukan mencari keberadaan Yugo, jika di lihat lokasi nya seperti nya ini adalah kawasan apartemen milik Yugo.
Gabby langsung berjalan menuju lantai dimana apartemen milik nya.
Ceklek suara pintu terbuka setelah Gabby menekan bel pada apartemen nya. Gabby menunjukan wajah melas sedangkan yugo dengan wajah cuek nya dan minuman kaleng an di tangan nya.
''Fix lagi ngeredam emosi ini si tua'' batin Gabby dalam hati.
''Enggak di suruh masuk pak saya?'' ucap Gabby.
''Ngapain wekend begini bertamu, tidak ada jam kerja ya untuk saat ini" sindir yugo.
''salah lagi'' batin Gabby sambil merapikan anak rambut nya.
''Mas, Gabby gak boleh masuk"
''Mas? Kamu pikir saya Dio'' Yugo menenggak minuman bersoda nya lalu meremas kaleng nya sampai tak terbentuk ''menyeramkan''.
Gabby menggaruk tengkuknya yang terasa tidak gatal.
''Jadi Gabby harus manggil apa? Sayang juga gak lucu jadian aja enggak, posisi serba salah, dekat tapi tak terikat rasanya tuh ..'' Gabby menghelah nafas kasar.
"Otak kamu dangkal ya''
''kamu gak bisa apa menyimpulkan apa yang saya lakukan selama ini? Atau memang kamu bodoh iya? Saya juga salah kenapa menaruh rasa terhadap kamu yang notabene nya gak pernah paham akan situasi selama ini" Ucap Yugo sambil menyilang kan tangan nya dan bersender pada pintu.
''kenapa se kasar ini bapak sama saya? Kalau berbicara di filter dulu bisa, ini bukan salah Gabby''
''terus salah siapa? Saya?''
Seperti nya emosi nya Yugo sudah di ubun-ubun.''Gabby pulang'' Ucap Gabby dalam satu tarikan nafas dan hampir nyaris tak terdengar, ia segera berjalan meninggalkan Yugo.
Belum sempat pergi tangan nya udah di tarik oleh yugo ke dalam pelukan nya de dekap dengan erat, sambil mengelus rambut nya.
''Maaf'' tidak ada balasan dari Gabby tapi air mata nya tak ter tahankan untuk jatuh.
''Im so sorry baby'' ucap yugo melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata di pipi nya.
''Saya itu sayang sama kamu, tak perlu lagi di ragukan Gabby, kita bukan anak kecil yang kalau mau memulai harus tembak-tenbakan ga jelas, intinya kan di saya sama kamu, You want my girlfriend ? Cuman kamu harus tau situasi jika kita sedang di kantor, jika di luar begini kamu bebas mau gimana sama saya, ngerti kan'' ucap Yugo pelan, dan menarik Gabby masuk ke dalam apartemen nya.
''gabby gak suka cara bapak, terlalu kasar sama Gabby"
''Bapak? Hahaha! Itu bukan kasar Gabby tapi Proses peralihan saja"
''Maaf ya''
''Gak segampang itu, Gabby minta bayaran nya sebagai gantinya''
KAMU SEDANG MEMBACA
CEO's Authority || Wewenang Ceo
RomanceSaya ini seorang manajer pemasaran atau asisten pribadi? ''By, ke ruangan saya Sekarang" "By, Buatkan saya kopi" ''By,Besok kita terbang ke luar kota'' ''By, siapin makan siang" "BAPAK KALAU BUTUH ASISTEN PRIBADI, BILANG!! AGAR SAYA CARIKAN, PEKERJA...