CA 27

3.3K 153 7
                                    

"Sialan'' umpatan demi umpatan Keluar dari mulut Gabby, ntah dendam apa yang di miliki syera kepada Gabby, rasanya seperti pekerjaan yang tiada habisnya di buru deadline dan dengan seenak jidatnya tiba-tiba menyuruh terbang Keluar kota.

Tiket sudah di pesan menuju kota medan, ada proyek baru yang akan di resmikan besok sekaligus pemotretan parfum yang akan di launching kan.

Yang lebih parah dia harus pergi seorang diri, biasa nya di membawa Jordy jika ada dinas luar seperti ini, yang katanya banyak pekerjaan yang tidak bisa di tunda jadi hanya Gabby saja yang pergi. Yah padahal peresmian  kali ini tugas syera berhubungan direktur pemasaran , masa harus di tumpukan ke Gabby, ah sungguh sialan.

Pukul 09.00 malam Gabby Tiba di bandara kuala namu, dan langsung menuju hotel untuk segera istirahat.

Rasanya tuh pengen di nafkahi aja

.....

''Mbak Gabby'' panggil sosok laki-laki berpostur tinggi dengan rambut rapi berkemeja navy, aura tampan nya mencolok.

''Rendy, Manager lapangan yang baru'' ucap nya memperkenalkan diri.

''oh iya, ganti nya pak Hamid ya?''

''Benar mbak''

''jangan panggil mbak, cukup Gabby aja'' ucap Gabby ramah sambil berjalan ke resto berhubung urusan di lapangan telah selesai, di lanjut kan untuk bertemu model dan pemotretan besok.

''Hahaha iya, Masi baru jadi takut di sangka ga sopan'' ucap rendi ramah.

''btw nih kenapa sendiri ga bawa bawahan, Jordy atau adjil?'' tanya Nya sedikit penasaran.

''Direktur gue kek mak lampir''

"kak syera?'' Rendi tertawa lepas.

''Pindah Devisi gue aja jadu aspri''

"Hei masa turun jabatan sih'' ya kali ah.

" Tuh Dateng model nya, mode serius dulu'' Gabby memasukkan ponselnya ke dalam tas.

....

''Ngantuk sayang'' ucap Yugo melalui sambungan video call.

"Ck'' ucap Gabby sebal.

''baru juga jam 10 melem''

''di Swis jam 3 pagi'' Yugo mengambil posisi duduk bersandar di kepala ranjang.

''Yaudah kalo gangu'' Gabby langsung mematikan sambungan telponnya.

Tak lama kembali berdering, siapa lagi kalau bukan Yugo pelaku Nya.

''Kamu kenapa sih, coba mana wajah cantik Nya kenapa dinding hotel? Kamu check in sama siapa?'' Yugo yang semula ngantuk berat mendadak rasa kantuk nya hilang.

''ini tuh semua gara gara bapak, proyek ini lah itu lah, besok-besok gabby kirim aja ke papua Sekalian di asingkan'' dengan wajah jutek Nya

Yugo fokus menatap layar dengan sedikit tersenyum lucu rasanya jika Gabby sudah marah begini.

''tuh kan ketawa memang sialan''

''heh mulut nya sayang mau mas cium?''

''cium virtual mah ga berasa, coba aja kami pikir Gaby takut'' ucap nya asal.

''resign aja ya'' ucap nya sendu.

''Gak mau ya, kenapa mas selalu ngasih option resign dan resign apa kek coba yang lain''

''bener deh ucapan temen kamu itu si Ardi, kasi jabatan yang cocok buat aku, but ini udah cocok tapi balikin lagi Dio jadi direktur pemasaran"

''Yaudah aku kasih jabatan kamu resign, lagian kamu suka banget Deket dekat dio''

CEO's Authority || Wewenang CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang