CA 10

5.7K 283 28
                                    

Vote dan berikan satu komentar 🖤

Happy reading!
Salam dari author tengil 🙏

----------

Gabby Awas'' teriak laki-laki berkemeja hitam dengan lengan yang di gulung Sampai siku

"Bugh''

Gabby mengerjapkan mata nta kaget karena tiba-tiba di tarik dalam dekapan seseorang.

''Dada siapa ini?''
Gabby menatap manik mata laki-laki yang menarik Nya, jangan lupakan kedua tangan memeluk sosok laki-laki itu.

''Em-pak Yugo'' Gabby langsung melepaskan pelukannya.

''Maaf'' ucap nya salah tingkah.

Yugo tak menanggapi hanya diam Tanpa bersuara, sambil melihat siku nya yang terdapat darah segar mengalir beserta memar.

''Ya ampun Darah'' Ucap Gabby panik melihat lengan yugo mengalir darah, Karena terkena benturan kayu penyanggah yang jatuh tadi.

Yugo meringis merasakan perih di tangan nya sesekali meniup nya.

''Pak darah'' ucap Gabby terkesan bodoh.

''Saya gak buta Gabby'' bahkan posisi Yugo seperti ini dia masih sensi.

''Ayo ke apotek beli obat, nanti luka nya makin parah kalau tidak di bersihkan'' Gabby berbicara panik bukan main.

''Di mobil ada kotak p3k, ke mobil saja'' yugo berjalan lebih dulu ke mobil sedangkan Gabby mengekor di belakang.

Gabby mengambil alih kapas yang ada di tangan Yugo untuk segera membersihkan Nya.

''Maafin Gabby ya pak'' ucap Gabby tanpa ada balasan dari Yugo.

''Bapak kenapa diam saja? Bapak gak mau maafin Gabby'' ulang nya.

''Kamu Minta maaf di kesalahan yang mana'' Yugo memejamkan mata nya menikmati sensasi luka yang sedang di bersihkan gabby.

''Emang nya Gabby punya berapa kesalahan?" Gabby menuangkan Antiseptik.

"Aw, pelan Gabby!" Yugo meringis menahan peri

Gabby spontan meniup-niup luka Nya agar rasa perih Nya sedikit berkurang.

Ada sensasi nyaman yang di rasakan Yugo.

''Bapak Beneran Gak mau maafin gabby, kalau gak mau Gabby tuang lagi alkohol nya nih'' ucap gabby dengan nada psikopat.

''Tuang aja nanti kamu saya pecat''

''Kamu pikir aja dulu, ada berapa kesalahan'' Yugo tetap lah Yugo yang tak mudah memberikan maaf, sifat kekanakan nya muncul.

''Bapak pikir aja, ada berapa kesalahan bapak sama Gabby'' ucap nya sambil memasang perban di siku Yugo.

''Sering marah-marah, sering ngomong pedas ke gabby, kalo ngasi pekerjaan gak pernah di pikir, padahal itu bukan bagian Gabby'' ucapan nya lolos begitu saja dari mulut nya.

''Kaya Sekarang, kenapa Bapak ngutus saya ke Surabaya? Padahal kerjaan saya banyak di sana, bagian Direktur Lain ada, lebih berhak dan berpengalaman" lanjut nya lagi.

Yugo tertawa sumbang..

''Terserah saya! Kan perusahaan saya, mau saya pecat kamu Sekarang juga bisa'' Yugo Menatap Gabby dengan intens.

''Jadi kamu belum sadar kesalahan kamu?'' Yugo sedikit memancing gabby.

''Gak ada! Cuman tadi bapak nolongin saya terus luka, bukan berarti gabby yang salah dong'' Gabby mencari ponsel nya yang kebetulan sedang berbunyi. Tapi tangan yugo mencegah nya agar Gabby menghiraukan ponselnya.

CEO's Authority || Wewenang CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang