Pening menyerang begitu aku membuka mata. Bau pohon pinus tercium dari segala penjuru. Aku baru menyadari bahwa aku duduk di atas tanah, bersandar pada salah satu pohon pinus. Langit di atas menggelap. Bunyi retakan itu semakin keras seiring waktu, mengingatkanku akan bunyi yang berasal dari dalam permukaan danau yang membeku. Aku tidak seharusnya berada di sini.
"Sudah bangun, Blyhte? Aku berusaha selembut mungkin saat membawamu berteleportasi tadi." Shane muncul dari belakang. Dia berjongkok di sampingku, tersenyum seperti biasa. "Tolong tunggu sebentar lagi, tidak lama lagi perisainya akan hancur. Setelah itu, giliranmu menjalankan peran. Kuberitahu karena kau sepertinya penasaran bagaimana aku membawa pistol dari USA, teleportasi. Semua hal dapat kumanipulasi termasuk statusku di negara ini, termasuk menghapus ingatan Meridia. Jangan menatapku seperti itu, aku tidak pernah bilang aku manusia biasa seperti yang lain, bukan?"
Aku tidak tahu darimana asal bunyi retakan yang kini terdengar semakin jelas. Seakan berada di dekatku, tetapi aku tidak dapat melihatnya.
Kubalik badan untuk melihat kemana arah perginya Shane. Dan di depan jalan tempat kami biasa berkumpul saat perburuan dilaksanakan sebelum masuk ke dalam hutan, Cordelia mengulurkan tangannya ke atas, memegang sebuah ranting pohon cokelat tua yang mengeluarkan cahaya hitam, tatapannya fokus mengarah ke atas. Getaran itu beberapa kali terasa olehku. Apakah ini yang dikatakan Glenda sebagai efeknya pada alam? Wanita itu tengah mencoba menghancurkan perisai milik Glenda.
Sadar bahwa aku tidak seharusnya berada di sini, aku melarikan diri ke arah berlawanan dengan Shane dan Cordelia menuju jalan kecil di samping hutan. Namun, tubuhku melayang begitu saja ketika hendak mencapai jalan bersamaan dengan suara retakan besar yang disertai tawa Cordelia.
Napasku memburu. Tubuhku bagai terikat sesuatu meski nyatanya tidak. Shane menarikku melayang mendekat ke arahnya sembari menyeringai.
Memberontak pun rasanya percuma. Tidak ada yang bisa kugerakkan untuk melarikan diri ataupun melawannya. Jarakku satu meter di atas permukaan tanah.
"Adikku itu selalu mengacau. Perisainya kuat sekali, aku jadi lelah setelah mencoba beratus-ratus kali sejak dulu. Apa itu hobinya? Sepertinya aku harus datang berkunjung setelah ini selesai," ujar Cordelia. Dia mengenakan gaun semata kaki berwarna hitam berkilau, tersenyum menatapku. "Melihat kau ketakutan berada di hutan saat ini, seharusnya kau sudah tahu. Jadi, tanpa kuberitahu pun, kau mengerti tugasmu, kan, Blyhte?" Cordelia menatap Shane. "Bawa dia! Letakkan di jantung hutan. Kita harus memancing para werewolf itu keluar dari persembunyian mereka."
Tubuhku melayang masuk ke dalam hutan, berada dalam kendali Shane, aku hanya mampu menggeliat tanpa membebaskan diri. Keduanya memberi jarak denganku dan berdiri sepuluh kaki di samping kanan. Kakiku telah menyentuh tanah, tetapi aku tidak dapat bergerak untuk melarikan diri. Langit telah menjadi gelap seutuhnya, aku tidak mendengar suara burung ataupun satwa di dalam hutan ini.
"Mereka akan datang ... para werewolf akan segera datang!" seru Cordelia, melompat-lompat kegirangan.
Ledakan disertai getaran menghentikan tawa Cordelia. Wanita berambut pirang itu sontak menoleh ke belakang, kemudian beralih menatap Shane. "Bereskan, aku tidak ingin rencana ini berantakan."
Meskipun aku melihat jelas Shane membuka portal teleportasi dan menghilang dari sana, kendalinya pada tubuhku tidak hilang begitu saja. Cordelia menyilangkan tangannya di dada, nampak tidak sabaran menunggu kehadiran werewolf yang diincarnya.
Lolongan serigala dari kejauhan menyapa telingaku dan Cordelia bersemangat kembali. Cahaya putih itu melesat begitu cepat melewatiku, mengarah pada Cordelia yang terkejut dan terdorong jatuh ke samping mendapati serangan tidak terduga. Cahaya berikutnya yang muncul dari tongkat putih milik Glenda yang baru saja berteleportasi membebaskanku dari kendali Shane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunting the Werewolf [2022]
FantasiaKepergiannya pada malam Halloween bersama Rodney Halard ke dalam rengkuhan hutan Cannock Chase mengantarkan Blyhte Alison pada sebuah fakta menakjubkan. Ketertarikannya pada makhluk mitologi semakin meluap kala bertemu dengan werewolf di aktivitas p...