"Papa!!" Pekik Vino menatap papanya yang berlumuran darahKanaya bergegas mendekati Vino dan keluarganya. Diikuti dengan seluruh pengunjung Cave.
"Raka Dafin tolong kejar dia!" Titah Kanaya menunjuk seseorang yang berpakaian serba hitam saat ini berlari kencang meninggalkan lokasi
Sedangkan Raka dan Dafin mendengar ucapan Kanaya segera mengejar pelaku. Dapat dilihat dari postur tubuhnya bahwa ia perempuan.
"Bawa papa kamu ke rumah sakit sekarang Vin!"
"I-iya ma"
"S-saya ikut boleh tan?" Tanya Kanaya
Diana mengganguk
Dengan dibantu beberapa pengunjung, saat ini Vino menyetir mobil, dan Kanaya duduk di sampingnya, sedangkan Diana menjaga Gibran— papanya Vino dibelakang.
"Lo tau tadi siapa ya?" Tanya Vino menatap Kanaya sekilas
"Gue nggak tau, tadi gue lihat postur tubuhnya ya kaya' perempuan"
"Perempuan?" Gumam Vino
✿✿✿
"Tante, Tante tenang ya. Semoga om Gibran baik-baik aja" ucap Kanaya mengelus punggung Diana yang bergetar
"Tante takut Aya. Tante takut"
"Doain yang terbaik tan"
"Keluarga pasien?"
"Saya! Saya istrinya" ucap Diana mendekati suster
"Pasien ingin berbicara dengan keluarga. Silahkan"
Diana segera masuk,
"Ayo masuk" ajak Vino
"Gue kan bukan keluarga"
"Calon keluarga, ayo" ajak Vino masuk ke dalam ruangan, sedangkan Kanaya membeku di tempat, mengganguk pelan walau Vino tak melihatnya.
"Pa, gimana? Papa kenapa? Yang sakit mana?" Tanya Diana memegang tangan Gibran erat
"Ma..."
"Apa pa? Mana yang sakit? Kenapa papa belum di obatin sama dokter?"
"Papa udah nggak kuat ma. Menurut papa sama aja"
"Nggak pa!"
"Ma.... Maafin papa"
"M-maaf kenapa?"
"Papa punya istri lain"
Deg!
Diana menjauh, menatap Gibran kaget. Sedangkan Vino menenangkan mamanya walau ia juga kaget mengetahuinya
"Nggak kan pa? Papa bohong" lirih Diana
"Papa nggak bohong. Sebentar lagi papa pergi, akh..." Gibran meringis pelan merasakan luka tembakan di tubuhnya
Diana kembali mendekat
"Papa minta maaf Vin. Papa merestui hubungan kamu dengan Kanaya" lirih Gibran
"Siapa istri lain papa itu?" Tanya Diana
"D-dia Vi....." Sebelum melanjutkan ucapannya, Gibran telah menutup matanya. Membuat Diana panik
"Vino! Panggil dokter!" Pekik Diana
"Pa, bangun!!"
"Dokter tolong suami saya!" Ucap Diana melihat dokter dan perawat masuk
Vino mendekap Diana, menenangkan mamanya. Sedangkan sang dokter tengah memeriksa kondisi Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya & Alvino [END]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️ USAHAKAN VOTE DAN KOMEN. [PROSES REVISI] - Kanaya berlari sembari menuruni tangga sekolah dengan tergesa-gesa, lalu tiba-tiba ... Bruk! "Aduhh" lirih Kanaya yang kesakitan akibat jatuh "Lo jalan lihat lihat dong!" Omel cow...