KANAYA POVHari-hari telah dirinya lalui, tidak terasa, 3 hari lagi Vino dengan Lea akan bertunangan. Masih dengan keadaan yang sama, yakni dirinya yang menjauhi Vino.
Saat ini ia sedang berbaring di kasur miliknya, sudah 2 minggu lebih ia lalui menjadi ketua rohis, menjadi ketua rohis memang memiliki tanggung jawab yang besar menurutnya, terkadang jadwal pulangnya tertunda akibat urusan rohis yang memang harus di urus, namun dirinya sudah menerima resikonya.
"Kanaya" panggil mama mengetuk pintu kamarku
"Ya kenapa, ma?"
"Ada Langit tuh di bawah, samperin sana" ucap mama, ya memang akhir-akhir ini dirinya dekat dengan kak Langit, kakaknya Aisyah.
"Iya ma, bentar" jawabku
Langsung saja, aku mengambil hijab dan memakainya, dirinya saat ini memakai baju tidur lengan panjang dengan celana yang juga panjang, tidak lupa kaus kaki yang ia kenakan, karena kakinya juga termasuk aurat.
"Hai kak, ngapain?" Sapaku
"Gapapa, mampir aja. Papa kamu belum pulang?"
"Papa belum pulang, kak" balasku
"Eh ini ada martabak manis buat kamu"
"Ah kak Langit ni sukanya kasi-kasi Mulu deh, jadi nggak enak"
"Iya, ga papa ya, ini jangan lupa dimakan, ya"
"Siap"
Percakapan antara dirinya dengan Langit berlangsung, sampai papanya datang, Langit memutuskan untuk pulang, namun mama mencegah dan menyuruh Langit untuk ikut makan malam dengan mereka. Dan langsung saja Langit menerima tawaran itu.
"Ini dimakan ya nak Langit, gausah malu-malu ya. Kalau kurang tambah aja"
"Iya, Tante. Makasih"
"Langit, kamu sudah ada calon?" Tanya papa, sedangkan aku hanya menyimak percakapan mereka.
"C-calon? Calon apa om?"
"Calon istri" balas papa
"Belum om, kenapa om?"
"Gapapa, kalo papa lihat-lihat nih ya aya, kamu sama Langit cocok dibandingkan sama si Vino" ujar papa, aku yang saat itu sedang mengunyah makanan pun langsung tersedak
"Ini minum dulu" ucap Langit menuangkan air minum ke gelas dan menyodorkan untukku, langsung saja ku ambil dan meneguknya
"Kamu kenapa, Aya?" Tanya papa
"Papa ada-ada aja ih, lagi makan loh, pa. Kan kaget aja" balasku
"Yaudah maaf, ya. Ya menurut papa kalian cocok, gimana kalau kalian nikah aja?"
"Uhuk!" Diriku lagi-lagi tersedak
"D-duh om, gimana ya"
"Gimana apanya? Saya lihat-lihat kamu tertarik dengan anak saya" balas papa, aku langsung menatap ke arah Langit meminta penjelasan
"Papa ngawur ih" balasku
"Iya kan, Langit?"
Saat makan malam sudah selesai, Langit langsung berpamitan untuk pulang ke rumah, karena Aisyah sendiri di rumah.
Aku langsung kembali ke kamar, duduk di balkon kamar memandang bintang dan bulan yang bersinar di langit.
KANAYA POV END
✿✿✿
Saat ini, dikelas 11 IPA 6 suasananya sudah seperti pasar. Karena saat ini, Bu Luna tidak masuk, mereka juga tidak mendapatkan tugas. Suasana kelas begitu ramai, namun Vino hanya mengabaikan teman-temannya yang saat ini sedang konser ataupun ghibah bersama di kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya & Alvino [END]
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA‼️ USAHAKAN VOTE DAN KOMEN. [PROSES REVISI] - Kanaya berlari sembari menuruni tangga sekolah dengan tergesa-gesa, lalu tiba-tiba ... Bruk! "Aduhh" lirih Kanaya yang kesakitan akibat jatuh "Lo jalan lihat lihat dong!" Omel cow...