36♡

951 45 0
                                    





"K-kanaya kecelakaan!"

DEG!

"A-ayo ke sana sekarang!" Pinta Vino

"T-tapi Vin ... tunangan lo gimana?" Tanya Raka menatap situasi saat ini

"Udah ayo cepet ke sana, gue mau lihat kondisi Kanaya!" Ajak Vino tak peduli dengan tunangannya dengan Lea, karena ia tak pernah menginginkan semua ini terjadi.

"Vin, ayo sebentar lagi acara nya mulai" ucap Lea berjalan mendekat ke arah Vino

"Ayo Ka, Daf! ke rumah sakit itu sekarang!" Ajak Vino menarik tangan Raka dan Dafin agar segera pergi meninggalkan tempat yang membuatnya badmood ini

"E-eh Vino mau kemana?!" Tanya Lea berusaha mengejar Vino, namun Vino dkk saat ini sudah berada di mobil Dafin untuk segera menuju ke RS.

"Ayo, Daf. Cepet ke rumah sakit nya sekarang!" Titah Vino

"O-oke lu sabar, berdoa buat Kanaya, Vin"

    Mereka menempuh perjalanan menuju rumah sakit sekitar 15 menit. Vino segera masuk ke rumah sakit tersebut dan bertanya kepada resepsionis rumah sakit.

"Permisi, korban tabrakan yang baru saja terjadi sekitar jam setengah 10 bernama Humaira Adinda Kanaya diruang mana ya mba?" Tanya Vino yang saat ini sangat cemas, sangat cemas.

"Pasien kecelakaan berada di ruangan IGD, mas"

"Baik terimakasih" balas Vino langsung pergi menuju ruang IGD

   Sesampainya di sana, ternyata sudah ada papa Kanaya, Mama Kanaya, Aisyah, kaila, Clara, dan Langit.

"Kai, keadaan Kanaya gimana?" Tanya Dafin

"Belum tau, Daf"

"Vin, bukannya sekarang tunangan lo sama Lea?" Tanya Clara yang sedari awal melihat kedatangan Vino sudah mengeryitkan dahinya. 

"Iya"

"Dan kenapa lo ke sini?"

"Jenguk Kanaya"

"Gausah, kamu sama tunangan kamu aja. Udah banyak yang jagain Kanaya disini. Dari pada nanti kena masalah lagi, lebih baik kamu pergi" ucap Mama ketus kepada Vino

"T-tapi Tan, s-saya—"

"Pergi aja, semua ini gara-gara kamu!" Hardik Mama mencoba mengusir Vino. 

"Gara-gara saya, Tan? K-kok bisa?"

"Iya! Kamu tau? Kanaya itu masih cinta sama kamu! Dan kamu seenaknya kasih harapan sama anak saya. Dan sekarang buktinya, kamu tinggalin dia!" Bentak Mama 

"E-enggak Tan, s-saya nggak bermaksud—"

"Halah udah kamu pergi aja!"

"Tenang Ma, ini rumah sakit" ucap Papa menenangkan Mama

"Gimana bisa tenang sih pa?! Gara-gara dia, anak kita jadi gini,"

"Ini udah takdir, Ma. Mama ga bisa salahin dia gitu aja"

"Papa kenapa belain dia sih?! Anak papa itu Kanaya loh, Pa!"

"Iya papa tau, Ma. Mama ga boleh gini, ya, Ma. Mama tenang berdoa buat Kanaya, Ma"

"T-tapi Mama takut terjadi apa-apa sama Kanaya" ucap Mama yang sekarang sudah berada di pelukan Papa 

"Iya, Ma. Berdoa aja, kita berdoa untuk kesembuhan putri kita ya, ma?"

"I-iya, pa" balas Mama menyeka air mata

"M-maaf Tan, om, kalau kehadiran saya membawa keributan. Saya benar-benar minta maaf, saya tidak bermaksud untuk memberikan harapan palsu untuk Kanaya tan, om" ungkap Vino

Kanaya & Alvino [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang