4♡

1.9K 85 11
                                    

Perempuan butuh kepastian
Bukan hanya janji manis belaka
-Kirana Dila Aisyah

    Dendi mendekati meja tempat Kanaya dan Aisyah bersembunyi. Lalu Dendi sengaja ingin membuat Aisyah panik, dan ternyata benar Aisyah panik. Aisyah yang panik pun langsung mundur sedikit tanpa Aisyah sadari ia menyenggol kursi di dekatnya

“itu apa?" tanya Elisa

‘duh ya Allah lindungi hamba’ batin aisyah

   Elisa yang penasaran pun langsung ingin mengecek sebelum ia melihat ada apa-apa atau tidak tiba-tiba riko-temannya Dendi mencegahnya

“eh Sa! Lo kan sekarang ikut jadwal bahasa Inggris, Sana lo masuk kelas bahasa Inggris, Masa senior terlambat, malu lah kalo lo terlambat, 10 menit lagi masuk tuh!” ucap Riko

“eh iya juga ya, yaudah gue pergi dulu, aku pergi dulu sayang, kamu jangan aneh-aneh ya! Awas aja kamu ketawan selingkuh lagi!” ucap Elisa sembari keluar dari ruangan itu diikuti oleh teman-temannya.

“keluar, mereka dah pergi” ucap Riko.

Kanaya, Aisyah, Kaila,dan Clara pun keluar dari tempat persembunyiannya.

“kak?” ucap Aisyah yang sedari tadi menahan air matanya untuk keluar

“kenapa?”

  Tanpa aba-aba Aisyah tiba-tiba menampar Dendi, semua orang yang berada di ruangan terlonjak kaget.

“kak! Kamu harus tau ya! Perempuan itu butuh KEPASTIAN! Bukan hanya janji manis belaka kak, kamu nggak bisa mainin perasaan perempuan, perasaan perempuan itu tulus kak, dan kakak sebenernya nggak baik pacaran gini! Laki-laki yang baik itu nggak mengajak perempuan untuk pacaran!” ucap Aisyah yang sudah mengeluarkan air matanya, Aisyah langsung pergi dari ruangan itu diikuti Kanaya, Kaila, Clara. Sedangkan Dendi hanya mematung di tempat mencerna ucapan Aisyah

     Sesampainya di ruang PMR, Aisyah langsung kembali ke tempat duduknya. Beberapa murid memandang bingung ke arah Aisyah, Kanaya, Kaila, dan Clara.

✿✿✿

Saat ini jam menunjukkan pukul 15:10 ekskul PMR baru saja selesai.

“Aku mau shalat ashar dulu, kalian ikut nggak?” tanya Aisyah

“iya, kita ikut” jawab Kaila “Tapi gue nunggu aja” lanjutnya lagi

   Mereka pun segera menuju ke musholla sekolah, saat mereka hendak masuk ke dalam musholla tiba-tiba saja ada yang memanggil Aisyah.

“Aisyah tunggu!" ucap laki-laki itu sambil mengatur nafasnya

“kak Riko? lo mau ngapain?” tanya Clara kesal

“apaan sih urusan gue sama Aisyah lo diem aja. Ohh ya Aisyah ini coklat dari Dendi kata dia sebagai permintaan maaf nya” ucap Riko sembari menyodorkan coklat itu

“maaf aku nggak bisa terima ini, aku nggak terima pemberian dari laki-laki maaf. Bilangin ke kak Dendi mending coklatnya kasih aja ke kak Elisa” ucap Aisyah

“udah terima aja Napa si ribet lo!” ucap Dendi memaksa

“KAK. Aisyah udah bilang nggak mau yaudah jangan paksa Aisyah!” bentak Kaila, ia sedari tadi kesal dengan Dendi dkk itu.

“apaan sih dibilangin ngga usah ikut campur. Masih adik kelas kok nyolot!!” sahut riko

“Gue menghargai kakak kelas yang juga menghargai gue sama sahabat-sahabat gue ya! Kalau lo kasar gue juga bisa kasar!”

“udah! Kak mending kakak pergi aja" lerai Aisyah

   Dengan terpaksa Riko pun pergi meninggalkan mereka dengan kesal bisa-bisanya adik kelas melawan kakak kelasnya sendiri.

✿✿✿
TBC

Kanaya & Alvino [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang