Chapter || 21

3.3K 223 10
                                    

Kenapa orang meninggal diucapkan selamat jalan, padahal orang meninggal kan gk bisa jalan? ~Quotes of tanya

21.Keluarga prik

•••••

Saat ini Liona sedang berbaring di kasur king size-nya. Ia sangat lelah menghadapi teman minus akhlaknya itu. Oke sepertinya anak author gk sadar diri.

"Hah, susah juga berada di fase ini, fase dimana antara lelah dan gabut."ucap Liona sedih.

"HUUAA~"teriak Liona saking gabutnya.

Sedangkan di bawah sedang berkumpul para keluarga Smith. Mereka memang sengaja meliburkan diri, karena katanya capek pengen istirahat. Awalnya suasana di ruang keluarga tenang dan hening tapi tak lama kemudian mereka mendengar suara teriakan anak monyet satu-satunya, eh ralat anak gadis satu-satunya. Mereka pun mulai berfikir yg tidak-tidak.

"Dad, itu suaranya Liona kan?"tanya Alex

"Bukan, suaranya monyet yg habis lepas kandang. Ya iyalah itu suaranya Liona bang!"jawab Alge kesal

"Emang siapa lagi yg bisa teriak sekenceng itu selain Liona sama mommy."lanjut Alge

Chloe yg mendengar ucapan keponakannya itu pun tidak terima.

"Hey, anak muda! Antum fikir ana ini toa masjid afa! Asal antum tau ana ini pernah dapat juara wanita ter-lemah lembut, anggun, sopan, tidak cerewet."ucap Chloe

"Oh iya ya, mommy kan pernah dapat juara yg mommy sebutin tadi. Juara satu malahan...."ucap Alex menggantung ucapannya.

"Dapat juara satu umum dari kebalikannya pasti."lanjut Alex santai tanpa tau bahwa ada singa betina yg menatapnya tajam. Sedangkan Andrian, malah menatap santai keluarganya yg sedang berdebat dan menyeruput kopinya. Lumayan dapat tontonan gratis. Dasar keluarga prik:')

"Dasar anak durjana ya kamu!"marah Chloe

"A-ani bukan seperti itu maksudku"ucap Alex mendramatis

"Tidak Roma kau sudah keterlaluan!"balas Chloe ikut mendramatis.

"Ani dengarkan penjelasanku dulu"ucap Alex meraih tangan mommynya,Chloe.

"Cukup, Roma! Kau sudah keterlaluan!"balas Chloe menyentakkan tangan Alex.

"Sungguh terlalu~"ucap Alex.
(gk usah dibawa serius,ini author cuma ngarang aja)

"Sudah selesai?"tanya Rafael datar. Ia sudah jengah menonton perdebatan keluarganya itu. Menurutnya keluarganya itu benar-benar aneh. Bahkan ketika melihat daddynya ia dibuat geleng-geleng kepala, karena daddynya hanya menonton perdebatan didepannya dengan santai sembari menyeruput kopinya.

"BELUM"ucap Alex dan Chloe bersamaan.

Rafael yg mendengar itupun mengehela nafas panjang sembari menutup matanya.
'Sabar Fa mereka keluarga lo, kalo bukan keluarga bunuh atau buang aja gk papa' batin Rafael menenangkan dirinya. Setelah itu ia pun membuka matanya dan berbicara pada abang dan mommy-nya.

"Mom, bang, kita ini kan mau liat ke kamarnya Liona ngecek keadaannya, karena teriakannya tadi. Kenapa sekarang malah debat? Kalo masih mau lanjut debat, kenapa gk sekalian ke meja hijau?"ucap Rafael lembut, tapi sebenarnya ia sedang menahan emosinya.

Alex pun menyernyitkan dahinya
"Kenapa harus sampai ke meja hijau? Emang Liona habis dibunuh apa?"tanya Alex

Dug

"Dasar anak prik!"ucap Chloe setelah memukul kepala anaknya, Alex. Pedas sekali ya bund:')

"Oh iya, ini kita mau ngecek keadaan Liona kan? Kalo gitu bawa benda yg bisa digunakan!"ucap mommy Chloe.

Jessica Or Liona Life(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang