Chapter || 24

2.7K 223 21
                                    

Balas dendam terbaik adalah dengan menyakiti mental lalu kemudian fisiknya~Liona


24.Teman?
••••••

Kini masih pukul 06.15 pagi, yang berarti masih belum ada banyak murid,kalaupun ada mungkin juga petugas OSIS, piket kelas, orang yang belum mengerjakan tugas sekolah, dan si rajin.

Tapi kali ini sangat berbeda dengan Liona yang datang pagi-pagi sekali,padahal biasanya ia akan datang sekitar pukul 07.25. Entah kesambet apa dia sampai datang sepagi ini.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia pun langsung pergi menuju kelasnya. Namun,yang berbeda hari ini adalah, auranya yang dingin tidak seperti biasanya dan juga wajahnya yang datar, dan jangan lupakan matanya yang menatap tajam.

Sampai dikelasnya ia mendudukkan dirinya dikursi, lalu menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya. Ya, dia tidur di kelas, sendirian. Bahkan yang piket di kelas ini saja masih belum ada yang datang, sedangkan dia yang awalnya selalu berangkat terlambat, kini berangkat paling pertama, sungguh pencapaian yang sangat luar biasa. Sangat bagus bintang 1, canda:)

****

Sekarang sudah mulai banyak yang datang. Teman-teman sekelas Liona pun terheran-heran melihat Liona yg tertidur di kelas, dan berangkat paling pagi. Kesambet apasih? Udah tobat kah? Diusir dari rumah kah? Dan lain sebagainya. Itulah batinan para teman sekelas Liona yang bingung dengannya.

Bahkan Nathan dkk serta sahabat Liona yang baru masuk kelas dibuat bingung dengan Liona, kecuali 1 orang yang menatapnya sendu, siapa lagi kalau bukan Alge.

Sedangkan Liona yang merasa terganggu dengan suasana di sekitarnya pun mengangkat kepalanya dan menatap datar semua teman sekelasnya.

Teman sekelasnya yang mulai merasakan aura dingin dan tak biasa dari Liona pun langsung terdiam hingga menciptakan suasana kelas menjadi hening. Liona yang melihat jika keadaan hening pun mengangkat sebelah alisnya bertanya. Semua teman sekelasnya pun menggelengkan kepalanya serempak.

Liona yang melihat itupun langsung keluar kelas menuju ke perpustakaan dengan mengenakan headset Bluetooth. Teman sekelasnya yang melihat kepergian Liona dan sikap dinginnya pun semakin dibuat bingung.

"Kenapa sih dia?"tanya Amanda

"PMS kali."jawab Naya sembari menatap pintu yang baru saja dilewati Liona.

"Keknya enggak deh,"balas Nessya. Sontak saja semua orang langsung menatap Nessya yang saat ini juga menatap pintu kelas.

"TERUS?"tanya semua orang bersamaan.

"Kesurupan ini pasti gue yakin, fiks. Keknya gue harus bawa dia ke dukun atau paling nggak gue harus ruqyah tu anak."ucap Nessya. Seketika semua orang mendatarkan wajahnya.

"TOLOL!"ucap semua orang bersamaan.

"Apa salah gue? Kan gue cuma nebak,"gumam Nessya menggaruk kepalanya bingung.

"Ah bodoamat lah."ucap Nessya lalu kembali ke bangkunya.

****

Liona saat ini sedang berjalan di lorong kelas menuju perpustakaan. Namun di tengah jalan, ia tak sengaja menabrak seseorang namun tak sampai terjatuh.

"Ck, kalo jalan tuh pakek mata!"ketus orang yang ditabraknya.

"Lo kayaknya gak mikir ya, dimana-mana orang jalan tuh pakek kaki, kalo liat baru pakek mata!"jawab Liona pedas.

"LO!?"sentak orang yang ditabraknya tak lain adalah Gavin.

"Why? What a problem?"tanya Liona santai.

Jessica Or Liona Life(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang