Love Brother (ChanChenHun)

871 30 19
                                    

Chanyeol
25 Tahun

Sehun
23 Tahun

Chen
17 Tahun

•••

"Selamat pagi Kak Chan! Kak Sehun!" sapa sang adik saat menghampiri kedua kakaknya.

"Pagi juga, baby dino!" sapa balik Sehun.

"Hm ya, pagi juga." sapa Chanyeol tak minat.

Chen menatap Chanyeol yang masih sibuk dengan laptopnya di meja makan. Selalu seperti ini, kakak pertamanya itu sangat sibuk dengan pekerjaannya. Chen mempoutkan bibirnya, ia sebal dengan kelakuan kakak pertamanya. Padahal, dulu semasa kecil mereka, kakak pertamanya itu lah yang paling dekat dengannya.

Sehun menatap Chen yang sedang memasang wajah sebalnya, ia paham bahwa sapaan Chanyeol barusan membuat suasana sang adik berubah menjadi suram. Sehun menyenggolkan kaki Chanyeol agar menatap sang adik, namun sayangnya Chanyeol mengabaikannya.

"Chen, sini duduk disebelah Kak Sehun."

Chen menatap Sehun yang sedang menepuk bangku sebelahnya, namun ia tak menghiraukan itu justru ia duduk dipangkuan Sehun. Tangannya melingkar di leher Sehun sambil menenggelamkan wajahnya di leher sang kakak kedua. Sehun tentu saja biasa saja karena sejak dulu mereka selalu seperti ini. Tapi, sepertinya ketika sudah beranjak dewasa, Sehun sedikit tidak nyaman saat Chen duduk dipangkuannya. Pasalnya, bokong Chen mengenai penisnya yang masih terbungkus dalam celana. Belum lagi, ketika Chen menggerakkan bokongnya.

"Kenapa Chen?" tanyanya sambil mengusap rambut Chen.

"Sebel!"

Satu kata berhasil membuat atensi Chanyeol teralihkan. Ia menatap datar kedua adiknya. Ada perasaan tidak suka ketika adik bungsunya bermanjaan dengan Sehun. Entahlah, semakin dewasa ia semakin posesif pada adik bungsunya.

Kedua kakak Chen sepertinya masih menyembunyikan perasaan mereka terhadap sang adik. Mereka terlalu menyingkirkan perasaan masing-masing. Padahal, mereka sendiri pun tahu bahwa mereka mulai mencintai adik bungsunya. Ini bukan lagi seperti kakak beradik.

"Ekhem!" deham Chanyeol.

"Chen turun dari pangkuan Sehun dan kemarilah!" titahnya dingin membuat Chen langsung turun dari pangkuan Sehun kemudian berjalan menghampiri Chanyeol sesekali menghentakan kakinya.

"Apa?!" sentaknya. Chanyeol menghela napasnya sejenak kemudian pinggang sang adik ia tarik ke dalam pelukannya.

"Maaf ya, kakak tau pasti kamu sebel sama sapaan kakak yang terlihat acuh sama kamu.  Kamu tau kan kalo kakakmu ini sibuk, hm?" Chanyeol melembutkan suaranya membuat Chen menggigit bibirnya.

"T-tapi gak harus pagi ini sewaktu sarapan. Kak Chanyeol jangan terlalu sibuk...hikss... kalo semuanya sibuk, siapa yang Chen ajak main lagi hiks." tangisan Chen pecah dan saat itu juga Chanyeol membawa Chen ke pangkuannya lalu memeluk sang adik dengan erat. Ia membiarkan jas kerjanya basah karena ini memang ulahnya sendiri yang sudah membuat adik kesayangannya menangis. Disisi lain, Chanyeol mendapatkan tatapan tajam dari Sehun.

"Lo udah bikin kesayangan gua nangis bodoh!" ucap Sehun tanpa mengeluarkan suaranya.

"Maaf anjir. Gua refleks!" balas Chanyeol.

"Ssst udah yaa, jangan nangis lagi. Sini liat Kak Chanyeol," ucap Chanyeol sambil melepaskan pelukannya. Chen melihat Chanyeol yang masih terisak kecil. Tangan besar Chanyeol mengusap air mata Chen yang membasahi wajah tembamnya. Chanyeol menatap dalam wajah Chen secara terperinci. Bola mata yang sedikit memerah dan bendungan air mata di pelupuknya, hidung memerah serta bibir yang masih dipoutkan.

Love Shot (Chen X EXO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang