~~ sorry for typo
~~ happy reading
🐰💜🐥Jimin menggigit bibir bawahnya karena panik, malam ini suaminya akan pulang. Pikiran nya risau untuk menyambut Kim Taehyung.
Sebenarnya bukan itu, hanya saja jantung Jimin serasa akan meledak mengingat obrolan mereka selama Taehyung pergi.Jimin berjanji akan memulai dari awal. Itu artinya Jimin akan memberikan seluruh hidupnya untuk Taehyung. Tanpa terkecuali.
"Aah.. aigoo.. apa yang harus aku lakukan." Monolognya.
"Apa aku harus beli baju baru.. dan masakan apa yang akan aku hidangkan nanti malam.. aahh astaga, aku harus memeriksa persediaan makanan di kulkas" Jimin beranjak dari duduknya meninggalkan Shane yang asyik bermain di atas karpet berbulu di depan televisi.
Mata Jimin membelalak mendapati kulkasnya kosong, hanya ada telur dan juga beberapa sayur.
"Ais.. aku harus belanja, mungkin nanti malam juga akan butuh beberapa kaleng soda" Jimin tersenyum dengan pipi merona. Membayangkan dirinya akan melewati malam bersama Taehyung suaminya. Atau bisa di bilang selayaknya seperti suami.
Jimin bergegas menghampiri Shane lalu menggendong bayinya ke kamar untuk mengganti pakaian dengan baju yang lebih hangat.
"Mommy.." seolah bertanya pada sang ibu, mereka akan ke mana.
"Kita akan belanja sayang, Nanti malam Appa pulang.. jadi kita harus menyambut Appa dengan masakan yang istimewa" jelas Jimin, yang mendapat anggukan paham dari Shane. Putranya itu sangat pintar.
"Jjah.." Jimin menggendong Shane lalu meraih tas dan juga kunci mobil yang ada di meja.
Memastikan rumah dalam keadaan aman lalu keluar dari rumah.
Mendudukan putranya di kursi penumpang dalam mobil. memasang sabuk pengaman memastikan Shane aman dan nyaman.
"Baby sudah siap ?"
"Dah.. ciap.. Mom."
"Oke.. let's go" Jimin mengecup pipi gembil Shane membuat bayi itu tersenyum. Jimin terdiam sejenak, senyum Shane mengingatkan nya akan seseorang.
"Tidak Jimin, mari melupakannya !" Jimin menutup pintu mobil lalu ia pun naik dan duduk di balik kemudi. Mulai menginjak pedal gas, perlahan mobil sedan hitam itu melaju meninggalkan komplek perumahan.
"Jimin.." lirih Jungkook, pria itu sedari tadi mengamati Jimin dan juga putranya dari balik tirai jendela di ruang tamu. Air matanya tak terasa lolos sangat deras.
Sedetik kemudian Jungkook terhenyak lalu meraih kunci mobil, Jungkook bergegas keluar dari rumah. Mengabaikan Yeonjun dan juga Soobin yang memanggil nya.
"Tuan.. anda ingin pergi kemana, saya antar" Yeonjun menahan pintu mobil yang Jungkook buka.
"Aku akan mengikuti Jimin, kau tidak perlu ikut"
"Tapi tuan.." Yeonjun menelan kembali ucapannya karena melihat tatapan tajam mata Jungkook.
Yeonjun pun membungkuk lalu saat ia menegakkan badan, ia melihat mobilnya sudah melaju, di pacu dengan kecepatan tinggi oleh sang tuan.
"Hati-hati Tuan, semoga Tuan Jimin mau kembali"
"Tidak semudah itu hyung"
Yeonjun menoleh dengan dahi mengerut, Soobin bersedekap berdiri di belakangnya.
"Apa maksudmu ?"
"Taehyung sangat manis"
"Apa kau bilang !"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr JIMIN kookmin [END]
FanfictionWarning ⚠️🔞21+ BxB KookMin area Park Jimin adalah seorang dokter spesialis Adiksi. pekerjaan menuntutnya untuk selalu ceria, tegar dan kuat. meski dalam diri seorang Park Jimin sangatlah rapuh. 🏅 #7 penggemar 24-4-2022