💜The Wedding 💜

5K 276 37
                                    

Gugup, gelisah, gundah.

Rasa yang amat menyiksa, seolah dadanya di desak kuat ketiga jenis rasa satu poros itu.

Jimin, entah sudah berapa kali dirinya bolak balik ke kamar mandi. Buang air kecil, mencuci tangan yang bersih, berkaca meski wajahnya sudah sangat menawan. Atau hanya ingin menyentuh permukaan dinding di sana yang dingin.

Berharap rasa yang menyiksa itu segera sirna, namun sia-sia saja.

Saat ini tangannya berkeringat dingin, pelipisnya pun mulai ikut mengucurkan cairan bening tersebut. Jimin harus menyekanya hati-hati agar riasan tipisnya tidak luntur. Itu hanya pemikiran bodoh seorang Park Jimin !

Ck, Calon suaminya itu menyewa jasa make up artist terkemuka di kotanya. Bukan barang sembarangan yang mereka bubuhkan di atas wajah manis Park Jimin. Semuanya water proof tahan banjir meski wajah cantik itu di jilati seharian penuh oleh prianya.

"Huuh.."

Desahan pelan lolos dari bibir gemuknya, batinya merutuki jam dinding yang berdenting tak berdosa.

"Seperti siput, lambat !" Kesalnya.

Pada siapa ?

Penunjuk waktu itu bahkan tidak tahu menahu gegap gempita yang ada di luar sana. Bulatan hitam dengan angka tersusun melingkar itu hanya di mandat untuk mengingatkan Jimin agar siap pukul 8 pagi.

"Dan sekarang masih saja di angka itu" gerutunya lagi.

7.50 menit jika di hitung.

Kenapa dengan Jimin, kenapa begitu banyak gugup yang ia rasakan. Ini sudah yang ke tiga kali Park, ayo lah...

Apa rasanya berbeda jika kita akan mengikat janji suci dengan orang yang begitu berarti ?

Hanya sepuluh menit, bukan 10000 hours.

dan sekarang sudah masuk ke menit 8 terakhir. Bibir bawahnya ia gigit. Mungkin saja akan terluka jika Hoseok tidak memperingatinya.

"Tenang lah Jimin"

"Aku gugup hyung, sangat... sialan !"

"Jangan mengumpat padaku, simpan untuk nanti malam, lubangmu pasti akan di hajar pria berotot itu"

"Hyuung ! Jangan membuatku semakin gugup"

Hoseok tertawa sangat nyaring, melihat sahabatnya memerah seperti tomat adalah sebuah lelucon yang tinggi. Patut untuk di tertawai.

"Tunggu saja saat kau menikah dengan si alien itu, aku bersumpah akan membalas mu hyung !"

"Hahaaa.. Aku takut !" Hoseok mencebikkan bibir tipisnya seolah takut dengan ancaman si pria manis.

"Sepertinya kau terlalu banyak meminum susu nya Taehyung ya hyung, semakin gila !"

"Eh !"

"Apa ! Benar kan ?"

Hoseok menggaruk lehernya "rasanya manis, aku tidak bisa menolaknya" gumam Hoseok seraya nyengir kuda.

"Mesum !"

"Bukankah kau juga tahu rasanya" pandangan kedua sahabat itu bertemu di dalam cermin.

"Apa ! Apa maksudmu hyung ?"

"Kalian kan suami istri, dua tahun, bukan waktu yang sebentar Jim" Hoseok kembali ke masa lalu, air muka nya sendu, tidak mampu menutupi rasa cemburu.

"Astagaaa.. kau cemburu hyung, apa Taehyung tidak pernah mengatakannya padamu ?"

"Tentu dia mengatakan semuanya, tapi dia pria dewasa dan dia juga sangat mencintaimu Jimin. tidak aneh jika kalian melakukannya bukan ?"

"Bodoh !"

Dr JIMIN kookmin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang