part#26

3.5K 290 48
                                    

~~ Typo sebagian dari karya

~~ happy reading



                                          🐰💜🐥



"Apa maksudmu Tae ?"

"Jungkook"

"Ttae..." Jimin mengusap rahang tegas suaminya. Air mata Jimin sudah tak terbendung lagi.

"Ssh.. jangan menangis sayang"

"Kau... Jungkook, maksudku.." Jimin gagap karena gugup.

"Aku bertemu dengannya di depan., dia mabuk dan  terkapar di teras depan rumah kita."

"Tae.. hiks.." Jimin tak mampu melanjutkan kalimatnya. Tubuhnya bergetar di dalam dekapan Taehyung.

"Jangan menangis sayang, aku di sini. jangan menghindari masalah Ji.. temui Jungkook dan selesaikan masalah kalian"

"Tidak Tae hikss.. semua sudah selesai saat dia mengusir ku dan juga bayi ku. Jangan paksa aku Tae, aku mohon aku hanya ingin hidup tenang bersamamu Tae.. hikss"

'Hanya  raga  mu  yang  menemani  ku  sayang  tidak  hatimu. Ragamu pun, tidak aku miliki seutuhnya Jimin'

"kau harus menemuinya sayang, aku tahu kau masih menyimpannya di dalam hatimu"

Jimin menggeleng, menyalahkan ucapan Taehyung. Namun hati nya mengakui jika memang Jungkook lah yang masih memiliki seluruh hatinya.

Tapi Jimin akan mencoba menghapusnya, mengganti nama Jungkook dengan nama Taehyung.

"Kita turun ya, Jungkook sedang menunggu di ruang tamu" bujuk Taehyung, Jimin menggeleng pelan.

Taehyung melepas pelukannya, lalu berdiri setelah itu  membantu istrinya untuk bangun. Membiarkan Jimin merasa tenang, duduk di tepi ranjang. Tangan mungilnya meremas tangan lebar Taehyung, suami nya itu bersimpuh di depan Jimin.

"Aku mencintaimu Jimin, dari dulu sampai detik ini. tapi kau tahu kan sayang... hidup dengan orang yang tidak mencintaimu, kau tidak akan bahagia ?" Taehyung mengusap kepala Jimin lembut.

"Maaf Tae, maafkan aku hiks... tapi aku akan berusaha.. aku akan mencintai mu Tae.. aku berjanji"

"Cukup Jimin, sudah cukup dua tahun kau menyiksa dirimu seperti ini sayang.. janji ku sudah aku tepati Ji.. aku hanya ingin bayimu tumbuh dengan sosok seorang ayah, tapi sekarang ayahnya sudah kembali.., Jungkook adalah ayah Shane bukan aku"

"Tae.. hikss... aku menyayangimu Tae.. sungguh.. Shane juga sangat menyayangi mu."

"Aku tahu Ji.. tapi dalam sebuah rumah tangga tidak hanya sayang untuk membuatnya kokoh, tapi juga cinta. Shane...," Teahyung terdiam dadanya sesak, ia mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan kalimatnya.
"saat ini, Shane memang dia hanya tahu aku lah ayah nya.. tapi waktu tidak akan menyembunyikan fakta bahwa Jungkook lah ayah nya sayang"

Jimin menghela nafas nya yang terasa amat menyiksa dadanya. Tatapan tulus dari mata Taehyung membuat Jimin semakin di landa bimbang. Jimin takut salah melangkah untuk yang kedua kalinya.
Meninggalkan hidupnya untuk Jungkook, Taehyung adalah suami yang sempurna. Dia baik, tampan dan juga selalu sabar menghadapi Jimin.

'Apa yang harus aku lakukan  ?'

"Kita turun ya.." Taehyung meraih tangan Jimin lalu menuntun Jimin untuk berjalan, keluar dari kamar menemui Jungkook yang sedang menunggunya di ruang tamu.

Jimin berjalan lesu, jemarinya  mengait erat pada jemari Taehyung. Langkah demi langkah akhirnya membawa Jimin sampai di lantai bawah. Pandangan matanya bertemu dengan pandangan mata Jungkook. Pria itu duduk di sofa ruang tamu. Terlihat tenang namun keadaannya kacau.

Dr JIMIN kookmin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang