part#19

3.6K 316 47
                                    

~~ Vote !

~~ happy reading 😘






                                           🐰💜🐥

Dua pasang mata tengah menikmati keindahan taman kecil yang di penuhi tanaman hijau, berkuncup dan sebagian mekar kelopak di ujung tankainya.
Taman kecil, namun memiliki arti besar bagi setiap jiwa yang senantiasa mencurahkan kegundahan hatinya di sana.

Rasa penat karena terkungkung di dalam penjara tanpa  jeruji, rasa penyesalan yang salah di masa lalu. Semua akan lepas di taman ini.

Perbincangan hangat yang sejak tadi itu nyatanya semakin menghangat, terbukti  dari tawa keduanya yang semakin nyaring terdengar.

Pria tampan berambut hitam dan Seorang pria manis bertubuh mungil.

"Hyung.."

"Eumm.."

"Bagaimana suami mu  ?"

"Kenapa bertanya tentangnya ?"

"Aku melihat kau bahagia sekarang, aku hanya menebak, itu karena suami mu"

Jimin tersenyum, menggeleng tidak membenarkan pertanyaan dan juga jawaban yang Cha eunwoo lontarkan.

"Kau tidak salah, aku memang bahagia tapi bukan karena suamiku."

"Lalu ?"

"Karena kekasihnya  !"

Kedua pria yang sedang asyik mengobrol itu lantas menoleh serempak, mencari sumber suara yang tiba-tiba saja menginterupsi.

"Kookie.."

Jungkook meradang, kepalanya mendidih.

Pria itu sudah mengamati Jimin dan Cha Eunwoo sejak tadi. Emosinya tak terbendung lagi dan akhirnya dia menghampiri kekasihnya.

"Jimin bahagia karena Jungkook !" Kata Jungkook menegaskan.

"Kookie.." saut Jimin, ia melihat ada amarah di mata Jungkook dan itu tidak akan baik.

"Sayang, sedang apa di sini. Jika kau ada waktu luang pergilah ke kamar ku"

"Tadi aku sudah pergi ke sana tuan Jeon, tapi penghuni sedang tidur sangat lelap aku tidak tega membangunkannya"

Jungkook merendahkan badannya lalu berjongkok di depan Jimin.

"Aku tak keberatan jika tidur ku terganggu karena kasih ku"  Jungkook mencoba mengunci tatapan Jimin di dalam manik legamnya. Tatapan yang syarat akan makna itu membuat Cha eunwoo menghela nafas dalam.

"Tapi, tuan Jeon ini mempunyai insomnia yang sangat berat, melihatnya tidur nyenyak membuat ku senang"

"Tapi kenapa harus mengobrol dengan orang lain ?"

"Ck.. Eunwoo ini juga pasien di sini, semua pasien di rumah sakit ini adalah sahabat dokter Jimin. Dan kami hanya mengobrol.. iya kan Eun...." ucapan Jimin terpotong karena pria yang ia ajak bicara sudah tidak ada lagi di tempatnya.

"Dia sudah pergi sayang.."

Jimin kembali memfokuskan pandangannya pada Jungkook, pria itu masih setia berjongkok di depannya.

"Sejak kapan, aku tidak menyadarinya"

"Sejak aku memanggil mu sayang. Lagi pula kekasih ku ini tidak akan butuh orang lain. Jimin hanya butuh Jungkook" Jungkook ikut mendudukan dirinya di bangku sebelah Jimin.

"Menginaplah... aku ingin tidur memeluk dokter cintaku" Jungkook menelusupkan tangannya ke pinggang Jimin lalu memeluk kekasihnya dari samping.

"Mmm.. Mian-ee aku harus pulang. Malam ini aku ada janji dengan temanku"

Dr JIMIN kookmin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang