•11•

167 9 1
                                    

ALOOO

Udah kah kalian
Vote?
Komen?
Share?

Thanks yang udah, yang belum buruan vote, komen serta share.

Tandai kalo ada typo?

Typo ada di mana mana! Harap waspada dan tandai!






Hari sudah berganti, jam pun masih berputar, matahari sudah menampakkan dirinya guna menyinari bumi. Hari ini rencananya Ayla akan menjalani misi nya untuk mencari clue menyelesaikan misi ini.

“Kamu hati hati di rumah. Kalo ada apa apa, langsung telpon ya? jangan keluar rumah kalo gak penting!” Pesan El.

“Iya mas. Masih pagi udah posesif banget.” Kekeh Ayla.

El menatap serius istrinya.“Gue serius Rania. Gue gak mau lo kenapa kenapa.”

Ayla tertawa renyah mendengar itu. Penuturan jujur El membuat Ayla tertawa.
“Iyaa mas. Aku mau minta sesuatu boleh?” El mengangguk mengizinkan.

“Kalo mulai sekarang manggil nya aku-kamu boleh? jangan lo-gue lagi.” Pinta Ayla.

“Gue usahain ya. Demi lo.” El mengacak gemas rambut Ayla.

Ayla tersenyum sehingga menampilkan deretan gigi putih rapih nya.“Makasih mas. Sekarang waktu nya kamu berangkat. Nanti telat!” Ayla memeluk singkat El.

“Iya sayang iya!”

“Aku berangkat ya?” Ayla mengangguk.

Cup

El mencium kening istrinya. Kebiasaan El mulai sekarang mencium kening istrinya, tanpa ada hambatan apapun itu.

“Hati hati ya. Awas ya kamu ganjen ganjen! Tak ngantung nanti!” Ayla berkacak pinggang mengingat kan suami nya.

“Siap Bu bos! Gak akan ganjen.” Balas El memberi hormat, lalu terkekeh melihat reaksi istri nya itu.

Setelah itu El langsung masuk kedalam mobil, melaju kan menuju kantor besar nya. Ayla menatap mobil El yang sudah tak terlihat di pandangan, di rasa sudah tak ada. Ayla masuk kembali kedalam rumah, ah lebih tepat nya ke kamar. Karna Ayla mau berganti pakaian, siap siap untuk pergi hari ini.

“Tumben rapih banget Non. Mau kemana atuh?” Tanya Pak Yono.

“Mau keluar Pak. Biasa ada urusan wanita hehe.” Jawab Ayla terkekeh di akhir kalimat.

“Di antar sama bapak ya, Non? Nanti tuan marah kalo saya gak anterin Non.” Ucap Pak Yono tersirat nada takut bila El tau.

“Gakpapa Pak. Saya bisa sendiri kok. Lagi pula soal El biar nanti jadi urusan aku. Bapak temenin Bibi sama Mang Jojo aja.” Ayla memastikan agar kecemasan Pak Yono telah hilang.

“Kalo gitu saya berangkat dulu ya pak. Assalamualaikum.” Pamit Ayla.

“Waalaikumsalam. Hati hati Non.” Pa Yono menatap mobil Ayla yang sudah keluar halaman rumah nya.






Kecepatan tinggi Ayla gunakan guna mempercepat waktu sampai ke lokasi. Dengan bertambah nya musik membuat jiwa pembalap Ayla keluar, apalagi pada saat jalanan sepi tak ada pengendara lain yang lewat. Jadi aman jika Ayla mengunakan kecepatan tinggi.

Tak butuh waktu lama. Ayla sudah sampai di gedung perusahaan no kedua sukses setelah El. Menatap sebentar lalu Ayla turun.

Melangkah elegan memasuki gedung itu. Ayla mulai bertanya kepada sang Resepsionis yang berada di sana, menyabut kedatangan Ayla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Ayla {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang