Follow sebelum baca💋💋💋
WHAT?! hanya karna keselek ludah nya, Ayla harus bertansmigrasi? Gila ini di luar duga an serta di luar akal. Aneh memang, mana tidak estetik. Bertansmigrasi ke tubuh gadis yang sudah mempunyai suami? OMG!!!
-Lo bener. Gue...
Hargai penulis dengan cara follow, votmen serta share!
Tandai kalo ada typo ya!
Typo di mana mana!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Sial! Cuma keselek ludah, gue harus transmigrasi? Dan gue ga tau nih tubuh cewe yang gue pake.” Kesal gadis itu.
Ponsel yang ia pegang, tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp yang masuk. Di layar ponsel itu. Membuka ponsel itu, melihat isi WhatsApp nya. Nama suami tertera di pesan WhatsApp itu.
“Suami?” Gumam gadis itu.
Suami 💞 Online
|Sy hr in plg mlm. Km jngn nngg Sy.|
Read.
“Singkat bener, sama istri nya. Bales ga ya? Gue kan ga tau typing nih cewe kaya gimana. Nanti beda lagi typing nya.” Dengus si gadis di akhir kalimat.
Tangan nya membuka tas selempang hitam di samping nya.“Oh jadi nama nya, Rania Arabella.” Ucap nya saat melihat KTP Rania.
“Oke. Sekarang nama lo Rania, bukan Ayla. Gue harus telpon Caca. Semoga dia bisa bantu gue.” Rania mulai mengetik nomor Caca. Panggilan pertama di tolak, kedua pun di tolak. Dan yah, yang ke tiga di angkat.
“Hallo in-i sia-pa?” Tanya Caca dengan suara seksegan abis nangis.
(Gitu ga si tulisan nya?)
“Ini gue, Ayla.” Jawab Rania.
“Jangan ber-cand-a deh. Lo ngaco ya? Atau salah hubungi nomor?” Tanya Caca tak percaya. Suara nya sudah mulai tak seksegan.
“Serius, Cacamarica. Gue Ayla, gue tau Lo ga percaya. Tapi serius gue Ayla.” Rania berucap, agar Caca percaya.
Cacamarica, adalah nama panggilan dari para sahabat nya. Termasuk, Ayla, sahabat Caca.
“Gue ga halu kan? Ga ngaco kan?” Bingung Caca.
“Lo lagi ga nipu gue kan? Lo lagi ga memanfaat kan keadaan kan? Gue ga percaya kalo ini, Lo Ayla. Ayla sahabat gue lagi koma, Lo paham? Jangan nipu gue dalam keadaan kaya gini.” Jelas Caca.
Rania membulatkan matanya, kaget. Koma? What? Dirinya koma? Kepala nya bertambah pusing.“Kom-a? Udah berapa lama, Ca? Gue Ayla. Gue transmigrasi Ca. Kita ketemu di cafe biasa ya, Ca. Biar gue jelasin di sana, nanti.”
