"Lo udah makan belum" Tanya Akbara kepada Ariska"Udah kok, kalok loh mau makan makan aja" Jawab Ariska saat melihat Akbara mengeluarkan tepak makan
"Bener nih" Tanya Akbara memastikan
"Iya bener" Jawab Ariska "Eh gua mau ke toilet dulu yah" lanjutnya
"Ke toilet harus bawak tas?"tanya Akbara
"Em ya gapapa, oky bay gua Ke toilet dulu" Jawab Ariska
"Eh tapi_" Ucapan Akbara terpotong karena Ariska sudah semakin jauh
"Huff kepala sama dadah gua sakit banget kenapa sekarang sih" Ucap Ariska yang berada di toilet "gua bawak obat biasanya gak ya" lanjutnya lalu membuka tasnya lalu mengambil obat yang banyak jenisnya itu lalu ia mengambil dua jenis obat "Oo shitt gua lupa gak bawak minum" ucapnya kesal
Lalu salah satu pintu toilet itu terbuka dan memperlihatkan seorang cewek"eh elo"ucap cewek itu yang melihat Ariska berdiri di depan kaca toilet sekolahnya dengan menggenggam obat-obatnya
"Hm kenapa?"tanya Ariska
"Gapapa sih,btw gue denger loh,tadi elo ngomong apa"ucap cewek itu sambil mencuci tangan dan pandangannya mengarah ke Ariska tajam
"Emang yang lo denger apa?"tanya Ariska kepada cewek itu yang bernama Sofia bisa di bilang ia selalu iri kepada Ariska tambah gak sukak sama Ariska
"Kalok lo sakit,hahah"jawabnya sambil tertawa "gimana ya kalok satu SMA TARUNA BANGSA ini tau bahwa cewek yang di juluki kulkas berjalan jugak paling famous ini ternyata cewek penyakitan,lo pasti akan kegeser dan gue akan ada di posisi lo"lanjutnya
"Lo ya"ucap Ariska sedikit syok dengan perkataan Sofia di awal ucapannya ia tidak memperdulikannya tentang ia akan menempati tempatnya tapi ia sedih jika banyak orang tau soal penyakitnya,karena ia paling tidak suka dikasihanin jugak tidak mau membuat orang-orang terdekatnya khawatir
"Lo apa? Semoga lo cepet di panggil ama tuhan ya,oky bay"ucapnya lalu ia pergi meninggalkan Ariska
Setelah ia pergi kristal bening dari mata Ariska pun terjatuh, ia menangis sejadi-jadinya sambil memegangi dadanya yang terasa sakit"kenapa? Kenapa gue gak bisa hidup kayak orang orang normal yang gak minum obat tiap hari, yang bebas ngelakuin ini itu, yang selalu kuat gak kayak gue lemah kenapa gue harus sakit"ucapnya sambil menangis sesenggukan ia langsung terduduk lemah di lantai toilet
Tanpa Ariska sadari ada seorang cowok yang meliat dirinya dari depan pintu masuk toilet cowok itu menatap Ariska dengan tatapan sendu.
Setelah Ariska tidak menangis lagi,ia mencoba untuk berdiri dan keluar menuju lapangan, ia berjalan sambil trs memegangi dadanya dan mata yang sembab, setelah sampai di lapangan ia tidak melihat Akbara di sana.
"Nih buat lo"ucap seseorang di belakang Ariska ia adalah Akbara ia menyodorkan dua roti rasa keju kepada Ariska
"Hm makasih"ucap Ariska menerima roti yang diberikan oleh Akbara tanpa memperlihatkan wajahnya karena ia habis menangis
"Tumben lo kayak gini,lo gapapa?"tanya Akbara kepada Ariska ia sekarang sedang duduk berdampingan ditengah lapangan dan pandangan Ariska kedepan sedangkan Akbara menatap Ariska dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Gue gapapa kok"ucapnya lalu menunduk sambil memakan roti yang tadi dikasih oleh Akbara
"Loh kenapa nangis"tanya Akbara, meski Ariska menangis dengan menunduk dan tanpa suara namun Akbara tau karna tangan Ariska yang basah seperti ada tetesan air dan Akbara menyimpulkan jika Ariska sedang menangis saat ini,lalu Akbara memegang tangan Ariska,Ariska pun lalu mengangkat kepalanya lalu menatap kearah Akbara
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku,Luka & Dia
Teen Fiction"Boleh cium untuk terakhir kalinya, tapi air matanya jangan sampe netes ya"sejak kejadian itu duniaku sedang tidak baik-baik saja dan begitu pun seterusnya. Tapi aku salah ternyata ada orang yang sangat menjaga dan mencintaiku bahkan meliatku terlu...