18.Xaviera Alexander

22 3 0
                                    

"Bumantara menyimpan baskara nan abirupa layaknya kita yang memiliki nawasena."


~~~~~~~

Ditempat lain....

"Johan cepat kerakan anak-anak untuk menyusuri hutan ini"titah S.Alexander menyuruh Johan tangan kanannya untuk mencari keberadaan Ariska dihutan, mereka sudah sampai dihutan yang tadi dikasih tau oleh Ariska.

Ia dan Johan tak tinggal diam mereka mencari Ariska dihutan tersebut, tiba-tiba ponsel S.Alexander berbunyi, ia pun langsung membuka dan meliat ponselnya

+62***********

Anakmu denganku jangan harap aku melepaskannya sebelum kau melepaskan ayahku dari penjara

Ayahmu seorang korupsi kelas kakap ia harus dipenjara, aku akan berusaha mencari putriku jangan harap aku menuruti apa perkataanmu, mengerti!

Baik jika kau tidak dapat menemukan tempat dimana aku menyekap putrimu ia akan kubunuh dengan tanganku sendiri, tuan S.Alexander.

Jangan berani-beraninya kau melukai putriku brengsekk

Read

Balas S.Alexander dengan kesal karna ia mengancamnya"siapa itu tuan?"tanya Johan

"Kamu tau pejabat korupsi yang aku penjarakan dua hari lalu?"tanya S.Alexander kepada Johan sambil terus menelusuri hutan karna ancaman yang anak tadi lontarkan di via wanya.

"Andika sanjaya, pejabat yang menghasilkan uang triliunan lalu diciduk dan berhasil diselidiki oleh anda bahwa uang tersebut hasil korupsi, memiliki 1 putra yang berusia 20 thn, alamat.******, ada apa dengannya tuan?"ucap Johan panjang lebar

"Anaknya yang saat ini menyekap putriku, ia mengancam ingin membunuh putriku kalau aku tidak membebaskan ayahnya"balas S.Alexander

Ditempat lain...

Pukul 23.00

Seorang gadis mengerjapkan matanya menatap langit langit ruangan yang gelap, hanya ada satu cahaya dan cahaya itu mengarah kepadanya"gue dimana? Kenapa gue diikat?"tanyanya bingung sambil merasakan kepalanya yang terasa sakit karna pukulan balok kayu

"Hallo nona Alexander eh salah Ariska" tanya seorang pria dengan tawa dan belati di tangannya, ia berjalan mendekati Ariska yang diikat di kursi dengan pakaian yang lusu juga hijab yang lusu dan juga wajah yang pucat, Ariska menatap lelaki itu dengan tajam

"Siapa kamu?"tanya Ariska

"Gue orang yang akan membunuhmu malam ini"balasnya di telinga Ariska dan mengarahkan belati yang ia bawah ke leher Ariska

"Bunuh aja bunuh"ucap Ariska yang membuat diki tersenyum

"Anda menantang saya, hah"ucapnya dengan nada keras dan ia mengarahkan belati keleher Ariska, Ariska pun reflek melotot meliat apa yang diki saat ini lakukan.

Belati itu pun menggores leher Ariska darah menetes begitu deras, Ariska awalnya tidak merasakan apapun, tetapi lama kelamaan lehernya terasa perih "aku tidak pernah main-main dengan ucapanku nona Ariska Levannia Alexander" ucapnya lalu pergi meninggalkan Ariska sendiri, diruangan tersebut sangat dingin karna diki menambah volume Ac itu menjadi sangat dingin

Aku,Luka & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang