Kejadian tersebut terdengar sampai ke kepala sekolah, dan membuat Ratna juga Rara sampai ke ruangan kepala sekolah. Didalam mereka berdiskusi tentang kejadian tadi bersama wali anak yang mendorong rara.
" Bu saya tidak terima Rara didorong oleh anak itu. "" Saya juga tidak terima anak saya dimarahi anda. " jawab wali tersebut
" Maaf Bu Siska… Anak ibu tadi mendorong Rara dengan sengaja dan banyak yang melihat itu. " Sela kepala sekolah.
" Tapi kan tidak harus dimarahi juga apalagi di depan umum, kan bisa dinasehati. "
" Saya akan menasehati dia kalau dia minta maaf setelah mendorong Rara, tapi dia malah pergi dan ninggalin Rara yang terduduk di lantai. Ibu seharusnya bisa mengajari anak Ibu biar sopan kalau tidak suka sama Rara tidak usah berteman tapi jangan kasar sama Rara. "
" Lagian kamu siapa sih marah-marah gak jelas, kamu bukan Ibunya Rara karena setahu saya Ibunya Rara sudah meninggal. "
" Saya calon ibu sambungnya Rara. " Jawabnya dengan bangga.Gadis kecil itu terkejut dengan apa yang dikatakan ratna tapi ada raut senang di wajahnya, tiba-tiba pintu ruangan terbuka menampilkan wajah Rizwan yang khawatir terhadap putrinya.
" Bu Lisa ini ada apa, kenapa Rara dibawa kesini? " Ucapnya seraya duduk." Maaf Pak Rizwan tadi ada masalah kecil, ada anak yang mendorong Rara dan anak itu dimarahi calon istri anda. "
Sambil mengernyitkan dari dia belum sadar ada wanita yang memandangi wajahnya dengan berbinar, saat menengok ke sebelahnya dia terkejut dengan gadis yang ditemui di pusat perbelanjaan kemarin. Kemudian dia melotot pada gadis itu karena baru paham dengan yang dibilang Kepala sekolah, bahwa ada yang mengaku sebagai calon istrinya yang tengah marah pada anak yang mendorong Rara.
" Bu Lisa apa masalah nya sudah selesai? "
" Masalahnya belum selesai sebelum anak itu minta maaf sama Rara. " Ucap Ratna menyela kepala sekolah
" Kau bisa tenang ini masalah kenakalan anak kecil. "
" Rizwan… ini memang masalah anak kecil kalo dibiarin nanti Rara di bully dan anak itu bakal jadi tukang bully sampai besar nanti. "
" Zia… Minta maaf sama Rara. " Kata Sisca pada anaknya supaya masalah cepat kelar sama anak pemilik yayasan sekolah.
" Maaf."" Iya gak papa, lain kali gak boleh gitu ya " jawab Rara
" Bu Lisa masalahnya sudah selesai, saya pamit pulang dulu ya. " Langsung keluar ruangan membawa putrinya dengan Ratna yang mengekor di belakang.Rizwan membawa Rara menuju mobilnya diikuti Ratna yang ingin bicara pada Rizwan, pria itu menghentikan langkahnya didepan mobil dan menatap tajam ke Ratna.
" Kau kenapa bisa ada disini? Dan kenapa mengaku sebagai calon Ibu Rara? "" Ya karena itu memang benar, aku sedang berusaha mendekatimu untuk bisa jadi istri dan Ibunya Rara. "
" Kau apakah tidak punya rasa malu, kenapa harus mengejar pria? Dan kenapa itu saya!!! " Katanya dengan marah.
" Karena aku jatuh cinta sama kamu waktu pertama kali lihat kamu. "
" Hei!!!! Ada juga pria yang mendekati wanita, kenapa Anda mendekati saya? Tapi maaf saya tidak tertarik padamu. "
" Oh hai pria tampan ini jaman emansipasi wanita , eh… bukan tapi sejak R.A Kartini, eh… bukan bukan tapi sejak jaman nabi, dulu Khadijah melamar Rasulullah bukan menunggu dilamar Rasulullah. Apa kamu mau aku lamar juga seperti Khadijah melamar nabi Muhammad? "
" Maaf saya tidak tertarik dengan anda lebih baik cari pria lain, ayo Ra..kita pulang " Ucapnya lalu memasukan Rara ke dalam mobil dengan segera.
Mobil pun berjalan meninggalkan Ratna yang sedang menghela napas, kemudian Ratna tersenyum menyemangati dirinya.
" Ok cantik..semangat jangan menyerah, ini baru permulaan perjalanan sepertinya masih panjang. Jangan menyerah dan berjuang
sampai dapat. "
Lalu Ratna masuk kedalam mobil dan meninggalkan sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love You My Duda
RomanceSebuah kisah gadis pemilik pusat perbelanjaan yang jatuh hati pada duda beranak satu,yang memiliki seorang putri yang cantik dan imut.Pada saat ia mengontrol pusat perbelanjaannya dia berpasan dengan gadis imut yang mencari ayahnya. Pertemu...