Di kampus Arga sedang berbincang pada kawannya, mereka berbincang sambil menunggu waktu masuk.
" Ga… Lo beneran mau nantangin Black Rose, gimana kalo lo kalah? "" Ya gak gimana-mana cuma gue ajakin dia balapan bukan sekedar nantangin, gue mau cari tahu sebenarnya dia siapa. Rencananya gue bakal ikutin dia habis balapan, gue yakin rencana kali ini gue bakal berhasil. "
" Lo juga Ga, nekat banget ikutin dia mesti gak ke kejar. Orang di jago banget, teman kita Alvin sampai kalah lawan dia. "
" Gak usah ingetin gue soal kekalahan itu, sumpah gue kesel banget Do. " Katanya sambil melemparkan kulit kacang pada Edo.
" Eh Ga… lihat tuh si Selly dia dari tadi liatin lo mulu, naksir kali. " Kata Alvin
" Gue tahu Al… Gak usah diomongin, dia itu cuma cewek genit yang pacarin semua orang ganteng disini. "
" Jadi lo ngerasa ganteng saudara Arga? Padahal lebih gantengan kucing Mbak Eli dari pada lo, iya gak Do? "
"Yo'i Al, bener banget. "
" Sialan lo. " Mereka tertawa melihat wajah Arga yang kesal karena dibandingkan dengan kucing Mbak Eli.
Di ruangan Ratna dan Rico sedang berbincang setelah menyelesaikan pekerjaan mereka.
" Ric… Lo mau ikut gue gak nanti malam, gue mau bersenang-senang sebelum nonton drakor. "" Gak gue mau telponan sama ayang gue terus lanjut tidur. "
" Oke… Oh iya nanti kita kumpul bareng di club milik Raju hari minggu, katanya Devan mau traktir dia ultah. "
" Ok gue ikutan tapi jangan bilang cewek gue, nanti dia kira gue mau cari cewek baru disana. Lo tahu kan cewek gue posesif nya kayak gimana?"
" Gue paham banget Ric… Tapi dia satu-satunya cewek yang tulus dan lo cinta kan? Jadi gak masalah sedikit posesif. "
" Na perkembangan hubungan lo berapa persen sama tuh duda? "
" Masih 20 persen kayaknya, tapi gue gak bakal nyerah. Semangat berjuang menggapai Rizwan. " ucapnya sambil mengepalkan tangan ke depan
" Ya ya ya… Berjuang terus masak queen kalah sebelum berjuang keras, nanti diledekin anak-anak lo. "
" Ric gue baru dapat pesan dari Raju katanya kita harus pakai baju warna merah, itu temanya. "
" Kekanakan banget si Devan pake segala tema, dikira reuni apa, atau acara nikahan. Nyebelin banget. "
" Udah ikutin aja orang yang ulang tahun, itung-itung nyenengi teman lagian cuma hari itu aja. "
" Terserah lah… Na gue mau bilang katanya Dika balik ke Jakarta, dia tanyain tentang lo ke alumni Sma. "
" Bodo amat tuh orang balik atau gak, gue gak perduli. Bilang sama yang lainnya kalau gue gak mau ketemu dia. "
" Meskipun kita gak bilang Dika pasti tahu lo dimana, jadi persiapkan diri buat ketemu sama dia. Lo tahu kan koneksi dia banyak. "
" Ya gue tahu… Dia gak berhak masuk kehidupan gue, lagian udah jadi mantan kok meresahkan? Kebangetan. "
Saat mereka berbincang muncul panggilan dari hp Ratna ternyata dari Rara, mereka berbincang selama setengah jam. Setelah bercakap dengan Rara, Ranta dan Rico pergi untuk pulang karena tidak ada yang diperbincangkan lagi.
Rutinitas Ratna dimulai dengan mengantar Rara ke sekolah lalu makan siang dengan Rizwan, seperti saat ini dia sedang menata makanan dimeja tapi hari ini tanpa adanya Rara.
" Udah sini makan, lanjutin kerjaan nanti. Hari ini aku bawa udang saus padang sama perkedel, Oh iya… Rizwan nanti malam kamu mau ya temani aku ke ultah teman aku? "
Rizwan mendudukan dirinya di kursi dan bersiap untuk makan, tapi berhenti untuk menjawab perkataan ratna.
" Saya berterima kasih sama kamu, udah mau bawain saya makan siang. Dengan saya menerima makanan dari kamu bukan berarti saya membuka hati ini saya buat kamu, saya terima makanan kamu karena supaya tidak mubazir. Dan kamu menganggap itu lampu hijau buat kamu dan memintaku melakukan apa yang kamu inginkan? Tentu saya tidak akan mau. Jadi jangan menganggap saya pasangan kamu dan bersikap seperti kekasih yang minta ditemani kemanapun kamu mau. "
Ratna menghembuskan napas dengan pelan sebelum menjawab. " Rizwan... Aku paham kamu belum nerima aku, tapi kamu bisa kan anggap aku sebagai teman. Dan aku minta temani kamu sebagai teman bukan kekasih. Dan ya… Meskipun kamu terus menolak aku, aku gak bakal nyerah buat dapetin hati kamu."
" Saya gak bisa temani kamu, saya harus meeting sama klien dan gak bisa dibatalkan. Walaupun saya tidak ada acara saya akan menolak menemani kamu, lebih baik saya habiskan waktu untuk Rara daripada menemani kamu. "
" Hei… Acaranya jam sepuluh malam, kamu meeting apa jam segitu ? "
" Saya mau meeting sama investor dan menemani dia jalan-jalan mengeksplor Jakarta, karena dia disini mau liburan juga. Lagian itu bukan urusan kamu, jadi terserah saya mau meeting jam berapa. "
" Ya udah terserah kamu, cepat habisin makanannya aku masih ada kerjaan bentar lagi. Awas ya… Kalau kamu ternyata pergi bukan buat meeting, dan malah bertemu cewek nanti aku jambak tuh cewek. "

KAMU SEDANG MEMBACA
Love You My Duda
RomanceSebuah kisah gadis pemilik pusat perbelanjaan yang jatuh hati pada duda beranak satu,yang memiliki seorang putri yang cantik dan imut.Pada saat ia mengontrol pusat perbelanjaannya dia berpasan dengan gadis imut yang mencari ayahnya. Pertemu...