BAB 21

17 3 0
                                    


Rizwan pov

     Pagi ini Ratna menjemput Rara seperti biasanya, tapi dia tidak menyapaku hari ini mungkin dia masih kesal dengan kejadian semalam.

     Kujalani aktivitas seperti biasanya dengan beberapa berkas untuk ditandatangani, juga meeting dengan beberapa klein.

     Siang ini setelah rapat ruangan ku diketuk, dia adalah Ratna wanita yang gencar mendekatiku. Dia bersikap seperti biasa dengan membawakanku makan siang setelah tadi pagi tidak menyapaku.

Aku heran kenapa dengan wanita ini, dia bersikap biasa saja setelah semalam meninju wanita yang menggelayuti.
" Rizwan aku hari ini bawa ayam rica-rica sama jus alpukat, kamu makan ya jangan lanjutin kerjaan kamu. "

    Kuraih makanan yang dia berikan padaku, seperti biasa masakannya selalu enak. Dia bilang saat pertama kali membawakanku makanan kalau dia memasaknya dengan penuh cinta.

    Suasana di ruangan sangat sunyi karena tidak ada yang memulai percakapan, aku makan dengan tenang sedangkan wanita itu sedang membaca pesan yang masuk di hpnya.

Selepas makan aku memulai percakapan setelah berdeham sekali.
" Kamu… Saya cuma mau bilang kalau semalam saya tidak bohong, saya memang bertemu klein sekaligus teman saya. Dia mengajak saya ke club untuk menemui teman lamanya, saat dia berbincang dengan tamannya ada wanita yang mengajak saya berkenalan. Setelah itu kamu tahu apa yang terjadi selanjutnya. "

     Ranta mengalihkan fokusnya dari hp kepada diriku, dia mendengarkan apa yang aku katakan

     " Saya juga mau tegaskan sekali lagi, kalau saya tidak mau menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Jadi jangan mengharapkan saya membalas perasaan kamu. " Lanjutnya.

     " Rizwan aku tahu, kalau kamu belum mau membuka hati untuk siapapun. Aku terus berjuang mendapatkan hati kamu, jadi jangan halangi usaha aku. "

" Tapi saya sudah berprinsip kalau cuma Ibunya Rara akan menjadi wanita satu-satunya di hidupku, jadi berhentilah memperjuangkan hal yang tidak pasti. "

     " Kamu mungkin punya prinsip untuk tetap hidup sendiri menjadikan mendiang istrimu menjadi wanita satu-satunya dalam hidupmu, tapi aku akan berusaha masuk dalam hatimu dan menyingkirkan prinsipmu itu supaya aku bisa menjadi bagian dalam hidupmu. " Katanya dengan percaya diri

    " Silahkan berusaha sebaik mungkin aku tidak tahu apa kau bisa masuk dalam hatiku atau tidak, tapi aku akan berusaha mempertahankan prinsipku. " Jawabku.

       Wanita mendekatiku wajah kami berdekatan, dia menatapku dengan tatapan tenangnya dan berkata.
" Rizwan, haruskah aku bersikap denganmu seperti wanita semalam. Tidak, aku rasa aku jauh lebih baik daripada wanita itu. " Sungguh wanita itu menjadi lebih agresif bukannya menjauh saat ditolak olehku.

" Menjauhlah " Kataku dengan tegas.

     Lalu ku dorong wanita itu agar sedikit jauh dariku kemudian aku berdiri, wanita itu membereskan bekal yang sudah kuhabiskan isinya. Kemudian dia berdiri dan pamit padaku.
" Baiklah Rizwan, aku pulang dulu. Assalamualaikum masa depanku. " Ucapnya lalu mencuri ciuman dipipi ku waktu aku lengah.

Rizwan pov end

Setelah selesai Ratna meninggalkan kantor Rizwan dengan senyum kemenangan.

Love You My DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang