BAB 13

15 2 0
                                        

Malam hari setelah makan malam keluarga Al Rasyid duduk diruang keluarga, sambil menonton tv dan berbincang.
" Riz… Kamu bakal biarin Rara pergi berdua sama Ratna ke Bali? Kenapa kamu gak ikut saja, biasanya juga kalo Rara dibawa Arga pergi kamu nyusul. Saran Umi sebaiknya kamu ikut saja. "

" Mereka gak cuma berdua Mi… Sama sekertarisnya Ratna juga, lagian aku males kalo pergi sama tuh wanita. "

    " Pergi aja Kak siapa tahu nanti Kak Rizwan bakal suka sama dia kalo habisin waktu bersama. Coba aku di posisi Kakak, udah aku pepet dia. Dia cewek cantik, mandiri, dan kayaknya cerdas, buktinya dia bisa ambil hati Rara walau baru kenal. "

" Abi juga setuju kalau kamu ikut ke Bali, sekalian kamu lihat perkembangan hotel cabang yang di Bali. "

" Aku sibuk di kantor Bi, aku tidur dulu yuk Rara kita tidur. papa temenin kamu sampai tertidur. "

     Setelah menidurkan Rara dirinya merebahkan tubuh di kasur, dia membolak balik kan tubuhnya sambil berfikir apa harus ikut ke Bali. Lama berfikir membuat Rizwan terlelap tanpa sadar dan masuk ke alam mimpi.

      Hari keberangkatan tiba Ratna, Rara,dan Rico memasuki bandara. Mereka berjalan sambil menarik kopernya, tapi sebuah panggilan menghentikan langkah mereka.
" Rara tunggu Papa " Katanya terengah.

      Mereka membalikkan badan bersamaan dengan ekspresi berbeda, Rara dengan wajah senangnya, Ratna dengan tersenyum lebar, dan Rico dengan raut bingungnya karena tidak tahu siapa yang menghentikan langkah mereka.
" Papa kok disini? Mau ikut kita ya? "

    " Aku kira kamu beneran gak mau ikut, ternyata kita bisa liburan bareng. Aku seneng banget deh. " Kata Ratna

   " Jangan ge'er kamu, saya ikut buat jagain Rara. " Katanya lalu mendengus sebal.

" Kalian ikut saya, kita berangkat pakai pesawat pribadi " lanjutnya.

      Mereka pun menaiki pesawat dengan langkah cepat, sampai di dalam mereka menikmati perjalanan dengan Rara yang berceloteh. Setelah 1 jam lebih mereka sampai di Bali dan bergegas ke hotel.

     Sempai hotel Ratna dan Rico pergi untuk meninjau pusat perbelanjaan, sedangkan Rara dan Rizwan masuk ke kamar untuk istirahat sejenak.

     Sesampainya Disana Ratna segera meninjau kinerja pekerja dan mengecek pemasukan bulan ini. Ratna menghembuskan nafasnya dengan kesal, karena mendapat laporan bahwa ada penggelapan disana. Kemudian dia menyuruh agar pusat perbelanjaan di tutup sebentar dan mengumpulkan semua pegawai.

    " Saya mendapatkan informasi dari orang suruhan saya kalau ada yang menggelapkan penghasilan bulan ini, dan saya juga mendapatkan laporan kalau ada yang mengambil baju dan beberapa barang di tempat ini. Jadi siapapun pelakunya cepat serahkan diri!!!! Mungkin saya akan meringankan hukuman kalian. " Katanya dengan marah.

     Kemudian ada wanita yang maju dengan menundukkan kepala, lalu dia mengakui kesalahannya sambil menangis.
    " Maaf Nona… Saya yang mencuri barang disini dan menjualnya, saya butuh uang buat pengobatan Ibu saya. Saya tadinya ingin meminjam uang disini tapi pinjaman saya ditolak, jadi saya mencuri dan menjual hasil curian saya untuk pengobatan Ibu saya. "

     " Pak Joko… Anda sebagai orang yang saya tunjuk sebagai pengganti saya disini seharusnya bisa mengawasi para pegawai, supaya kejadian ini tidak terjadi. Lagipula saya juga sudah menerapkan disini kalau pegawai yang ingin meminjam uang diperbolehkan, asal dengan alasan yang jelas bukan langsung menolaknya. Kenapa tidak Bapak pertimbangkan dulu?. Dan kamu Nina, gaji kamu akan saya potong separuh untuk mengganti yang kamu ambil. "

      " Maaf Nona saya salah. " Katanya sambil menundukkan kepala.

" Saya juga tahu kalo Pak Joko yang menggelapkan dana, jadi Bapak saya pecat dan tidak diberi pesangon. Jack kamu gantiin posisi Pak Joko " katanya dengan tegas

         " Baik nona "

" Nona mohon maafkan saya, tolong jangan pecat saya Nona  bisa menurunkan jabatan saya. " katanya sambil bersujud

   " Pak joko harusnya bersyukur karena saya tidak membawa masalah ini ke jalur hukum, jadi sebaiknya Bapak pergi sebelum saya berubah pikiran. "

    Pak joko pun pergi sambil mengepalkan kedua tangannya, kemudian Ratna membubarkan mereka dan menyuruh untuk membuka kembali pusat perbelanjaan.


Love You My DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang