Love You My Duda

BAB 5

" Wow… Ratna lihatlah penampilanmu, begitu indah, elegan, dan sopan pasti keluarga masa depanmu akan menerimamu dengan baik. " Ucap wanita berambut gelombang yang memuji dirinya dengan percaya diri yang sedang menatap cermin.

     Lalu dia keluar kamar dengan membawa parsel buah menghampiri temanya yang sedang menunggu di depan, ya itu adalah sekertarisnya di tempat kerja dan teman sewaktu pulang kerja.
" Riko gimana penampilan gue? Oke gak, gue yakin bisa dapetin hati keluarga masa depan gue. " Ucapnya sambil tersenyum manis

     " Yaelah Ratna, lo mau ke rumah calon mertua atau mau jenguk orang sakit? Pake segala bawa buah lagi, lo sehat kan? "

" Riko buah ini adalah bentuk ketulusan dan niat baik gue buat pendekatan sama calon keluarga gue kelak, lagian gue gak tahu mereka suka apa? Ya gua ambil jalan tengah aja. Pake buah, semua orang pasti suka buah dan gue yakin ini bakal jadi awal yang baik buat gue usaha dapetin hati si duda tampan. "

" Udah jalan yuk… Nanti kemalaman. " Mereka pun pergi meninggalkan rumah Ratna menuju rumah masa depannya, siapa lagi kalau bukan Rizwan.

    Sesampainya di rumah Al Rasyid mereka langsung menekan bel dan dibukakan oleh bibi rumah tersebut. Keluarga Al Rasyid yang sedang berbincang dikejutkan oleh Bibi yang memberi tahu kalau ada wanita yang ingin bertemu dengan semua anggota keluarga, Rizwan dan lainnya langsung menemui wanita itu.

     Semua orang disana menatap Ratna dengan bingung kecuali Rizwan dan Rara, mereka kompak terkejut.
" Assalamualaikum… perkenalkan saya Ratna aryasetya umur 22 tahun, anak yatim piatu, bekerja sebagai pemilik pusat perbelanjaan melanjutkan bisnis ayah saya. Kedatangan saya kesini ditemani teman saya Rico untuk menjalin silaturahmi, sekaligus meminta izin untuk melakukan pendekatan pada putra kalian Rizwan. " Dengan berani dia menyerahkan bingkisan buah pada pemimpin rumah ini.

        Seketika semua orang diruangan itu membisu, menatap wanita yang dengan percaya dirinya berniat mendekati putra pertama dikeluarga ini.

      Rizwan langsung melotot memandang ratna dan menggerutu dalam hati ( ya allah apa wanita ini gila? Datang malam-malam dan apa katanya tadi minta izin melakukan pendekatan?,,dasar gila!!!! ) dia langsung menoleh ke Abinya supaya menjawab wanita itu.

      " Wa'alaikum Salam… Saya Abdullah Al Rasyid semua orang memanggil saya Abi, saya akui keberanian mu begitu besar meminta izin untuk mendekati putra saya. Tapi putra saya sudah memutuskan untuk tetap melajang dan, menjadikan mendiang istrinya sebagai satu-satunya wanita yang ada di hidupnya. "

     " Iya Abi saya tahu, itu sebabnya saya kesini untuk meminta restu sama kalian sebagai orang tua Mas Riswan, agar perjuanganku diridhoi terlepas saya berhasil atau tidak mendapatkan hati anak Abi. Tapi aku yakin kelak pasti berhasil. " Katanya seraya mengedipkan satu matanya ke arah rizwan

    Rizwan menatap ngeri wanita itu, lalu terdengar suara lembut yang bicara.
" Perkenalkan saya Maryam uminya Rizwan, saya setuju kamu harus usaha yang giat biar Rizwan bisa move on dan kasih Ibu sambung buat Rara. " Katanya dengan senang.

   Abi dan rizwan geleng kepala melihat tingkah sang Umi, kemudian Rizwan meminta Arga untuk membawa Rara ke kamarnya karena ini pembicaraan orang dewasa.
" Maaf Ratna saya sudah bilang kalo saya punya prinsip untuk hidup sendiri dan akan tetap mempertahankan kesendirian ini sampai akhir hayat. "

     " Tapi aku yakin kok dengan perjuangan dan kasih sayangku yang tulus bakal menghilangkan prinsip itu, aku bisa masuk ke hatimu dan jadi pendamping hidupmu. "

     " Terserah… Lanjutkan usahamu sampai lelah dan segera pergi dari hidupku. "  Lelaki itu lalu pergi menyusul putrinya.

" Tenang Umi bakal dukung kamu dan bantuin kamu kalo kamu butuh bantuan. "

     " Makasih Umi… Umi dan Abi kami pamit pulang dulu ya kapan-kapan saya mampir kesini lagi. Assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikum Salam. " Jawab mereka serempak.