6 a.m
Yuri bangun dari tidurnya, dia melihat bahwa Urek Mazino sudah tidak ada disampingnya lalu dia mendapat pesan dari seorang murid yang masih keluarganya, dan orang itu ialah Zahard. Di usianya yang cukup muda, dia adalah pemimpin tertinggi di keluarganya. Dan bunyi pesan itu adalah "Yuri, aku menunggumu jam 9. Datanglah ke rumah utama"Sementara itu Urek Mazino pagi itu sedang berjalan santai menuju rumahnya tiba-tiba saja dia merasakan perasaan yang tidak enak tidak tahu apa penyebabnya.
Lamunanya terpecahkan setelah seseorang menyapanya
"Mazino""Garam? Kau juga sedang joging ya?" Mazino
"Begitulah" Garam
"Garam, apa kau punya waktu sebentar. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu" kata Urek Mazino
"Baiklah" Garam
Mereka berdua kemudian menepi dari jalanan yang saat itu sangat sepi lalu duduk di kursi taman.
"Aku mendapatkan beasiswa dari sekolah untuk melanjutkan pendidikanku, mengenai universitasnya sejujurnya aku bingung harus memilih universitas mana" Urek Mazino
"Mereka meminta kamu untuk memilih universitas yang akan kamu daftari sendiri. Itu adalah kesempatan yang sangat bagus, jika aku ada di posisimu aku akan memilih universitas yang menurutku sangat baik seperti halnya sekolah kita karena disanalah semua yang aku butuhkan akan terpenuhi dan apa yang aku inginkan bisa terwujud nantinya selain itu pelayananya pastinya juga sangat baik" Garam
"Sepertinya aku sudah mengerti, aku rasa saat ini aku sudah ada rencana univ mana pilihanku. Terimakasih ya Garam, berkat kamu aku tahu apa yang harus aku putuskan" kata Mazino
"Sama-sama Mazino. Semangat ya" Garam
"Iya. Kamu juga" Mazino
Lalu mereka berdua melanjutkan jogingnya masing-masing akan tetapi sesampai didepan rumahnya Mazino mendapati Hwaryun dengan wajahnya yang sedih. Lalu Mazino mengajaknya masuk kedalam rumahnya, susana juga masih saja hening dan senyap.
"Aku akan membuat ramen sebentar, kau pasti juga belum sarapan kan?" Mazino memasuki dapurnya dan meulai memasak. Diam-diam dia berpikir bahwa Hwaryun membicarakan sesuatu yang membuatnya sangat sedih.
Setelah selesai membuat ramen dia menyuguhkanya di depan Hwaryun, lalu memakan ramen yang satunya lagi sembari bertanya "apa yang sudah terjadi?"
"Itadakimasu" Hwaryun memakan ramenya "Setelah liburan musim panas, aku tidak akan lagi sekolah disana. Aku pindah ke London, aku hanya mengatakan hal ini kepadamu dan Endorsi saja"
Mazino masih menikmati ramen buatanya "Hmm begitu ya, kau tidak mau berpamitan dengan teman-temanmu yang lainya juga?"
"Tidak, mereka tidak pernah peduli denganku. Dan ini juga tidak ada hubunganya dengan mereka... Rasanya akan sia-sia" Hwaryun
"Selain ikut dengan keluargamu, aku harap alasanmu bukan karena muak dengan para gay disekolah kita" Mazino
"Entahlah... Aku hanya sedikit kecewa saja" Hwaryun
"Aku akan sangat merindukanmu Hwaryun" Maizino meneguk air mineral dari gelas yang ada didepanya
"Iya Mazino, aku juga. Oh iya tadi aku bertemu dengan Garam" kata Hwaryun
"Aku juga bertemu dengan dia" Mazino
Hwaryun berhenti makan dan melihat kearah Mazino lalu berkata
"Sepertinya sesuatu akan terjadi kepadamu""Benarkah?" tanya Mazino
"Intuisiku tak pernah salah" Hwaryun
###
KAMU SEDANG MEMBACA
Lessons from Love [BL Yoru X Khun]
RomanceWARNING: cerita ini mengandung 18+ Cerita ini mengisahkan percintaan yang tidak jelas