bagian 37

8 3 4
                                    

Melihat Gustang yang sudah datang, mereka pamit untuk langsung pulang dengan alasan ada rapat OSIS hari ini.
Di rumah sakit Gustang membawakan makan siang untuk Mazino, Mazino makan dengan lahap seperti biasanya. Gustang hanya diam memperhatikannya, melihatnya dalam keadaan seperti ini rasanya Gustang masih tidak percaya dan tidak terima tapi seperti inilah kenyataannya.

"Gustang, aku ingin sekali meminjam catatanmu hari ini" Mazino masih makan dengan lahap

"Aku mengerti" Gustang mengeluarkan buku catatannya hari ini dan memberikan ya kepada Urek Mazino

Mazino menerimanya dan melihat-lihat catatan hari ini.

"Btw, yang lain tidak ikut?" tanya Mazino penasaran

"Mereka akan tiba sebentar lagi" jawab Gustang

Zahard datang mendekati Urek Mazino
"Aku tidak bisa tidur semalam setelah mendengar bahwa kau kecelakaan dan hilang ingatan"

"Aku tidak melihat wajahmu di album ini, kau siapa?" tanya Urek Mazino penasaran melihat Zahard

"Aku Zahard, kita juga teman dekat" kata Zahard

"Oh begitu ya, mohon bantuanya ya Zahard" kata Urek Mazino

"Tapi kenapa kamu terlihat tidak seperti kehilangan ingatan?" Zahard memperhatikan Mazino dengan keheranan

"Benarkah? Mungkin karena aku dan kamu masih berbicara seperti biasa jadi aku terlihat tidak kehilangan ingatan" kata Mazino

Mazino langsung menyapa orang lain yang masuk ke ruangannya sambil melambaikan tangannya
"Asensio, kamu kesini bawa apa?"

"Ha? Aku tidak membawa apapun" ucap Asensio mendekat kepada Mazino
Dalam hatinya dia bertanya katanya Mazino hilang ingatan? Kenapa dia bisa tahu namaku? Apa jangan-jangan ingatannya sudah kembali?

"Akh Asensio pelit" ucap Urek Mazino

Asensio meletakkan hp di depannya sambil berkata "Ini milikmu"

"Terimakasih" ucap Mazino yang langsung melihat isi line miliknya dan galerinya

"Aku harap ingatanku benar-benar bisa kembali lagi" ucap Mazino yang melihat-lihat foto di galerinya. "Ngomong-ngomong kenapa aku sering berfoto dengan Enryu disini?" tanya Urek Mazino lagi kepada mereka bertiga

"Kau dan Enryu pernah pacaran tapi sudah putus" ucap Zahard blak-blakan

"APA? Aku dan Enryu pernah pacaran?! Aku pacaran dengan laki-laki?! Tidak mungkin, Zahard kau jangan membohongiku" ucap Urek mazino menatap Zahard dengan sangat kesal

Zahard membalas tatapan Urek dengan tatapan mata horor dam berkata "Tanya saja kepada mereka berdua"

Urek Mazino langsung melihat Asensio dan Gustang

"Tenang saja tidak sampai hubungan seksual kok" ucap Asensio

"Aku akan menghapusnya" ucap Mazino dia masih mengomel tidak terima kenapa masa lalunya bisa segila itu

"Mazino hubungan sesama jenis di sekolah kita itu sudah biasa" ucap Gustang dengan tenang

"Apa?! Di sekolah kita banyak yang seperti itu? Yaampun Urek Mazino kenapa kau memilih sekolah seperti itu? Kalau begitu aku akan pindah sekolah...  Aku bisa ketularan gay jika terus-menerus sekolah disana" ucap Urek Mazino

"Mazino tenanglah kawan.... Mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi jadi kau tidak perlu khawatir" Gustang

"Gustang sudah cukup jangan bahas hal itu lagi" Asensio

"Apanya yang sembunyi-sembunyi? Ngesexnya? Atau pacarannya?" Urek Mazino

"Dua-duanya" ucap Gustang

"Urek Mazino, aku rasa kau memang harus pindah sekolah... Aku khawatir jika ada laki-laki yang menyukaimu lalu kamu di culik sama mereka dan di melakukan sex terhadapmu rame-rame kan bahaya. Dulu sebelum kau kecelakaan dan hilang ingatan kau memang sangat kuat tapi sekarang aku tidak yakin bila kau... Maksudku aku tidak yakin kau akan sekuat dulu, kalau kau mau kau bisa pindah ke sekolahku. Sekolahku juga sama bagusnya dengan sekolahmu" ucap Zahard

Lessons from Love [BL Yoru X Khun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang