Malam itu suasana rumah makan besar yang selalu buka 24 jam setiap hari kecuali hari-hari tertentu saja terlihat sangat ramai seperti biasa. Urek Mazino dan Yoru terlihat bekerja sangat giat dan penuh semangat.
Pada pukul 2 a.m
Suasana rumah makan tidalah terlalu ramai."Mas yang ada disana" Kenta memanggil salah satu pelayan
Urek Mazino yang merasa dirinya di panggil langsung mendekat kepadanya dan bertanya "iya? Mau pesan apa?"
"Pasta carbonara" jawab Kenta melihat-lihat buku menu makanan "untuk minumnya susu soda saja" ucap Kenta lagi
"Aku pesan ini" kata White yang tiba-tiba datang dan menunjuk salah satu gambar menu makanan di buku menu kemudian duduk di depan Kenta
Urek Mazino langsung mencatat semua pesanan mereka sambil berkata "baiklah tunggu sebentar ya"
Beberapa menit kemudian dia datang dengan membawa semua makanan yang dipesan oleh Kenta dan White. Lalu menyuguhkan makanan dan minuman itu didepan mereka
"Selamat menikmati" kata Urek Mazino
"Terimakasih" kata Kenta
"Kenta, kebetulan sekali aku bertemu denganmu. Ada sesuatu yang ingin aku ceritakan" kata White
Karena penasaran Urek Mazino duduk di kursi sebelahnya White untuk mendengar ceritanya.
"Ada apa?" tanya Kenta sambil menyantap makananya
"Aku bermimpi bahwa kutukan itu belum hilang, setelah mimpi buruk seperti itu aku langsung datang kemari, di jalan aku bertemu dengan siswa sekolah kita mereka berpacaran dan anehnya lagi mereka sama-sama laki-laki. Akhirnya dugaan bahwa mimpiku kenyataan pun semakin kuat" jelas White sembari memakan makananya
"Kalian membangkitkan aku untuk memutuskan kutukanya, aku sudah melakukanya sebisaku dan beberapa dari mereka hilang ingatakan. Usahaku untuk memutuskan kutukan itu sudah berhasil White, mengenai hubungan sesama jenis atau tidak setelah kasus ini ya tergantung pada pribadi masing-masing... Kita tidak bisa melarangnya dan tidak boleh menganggap bahwa kutukan itu belum hilang" jelas Kenta
"Kurasa apa yang dia ucapkan ada benarnya, dan ngomong-ngomong waktu itu Yoru membuat obat juga kan?" tanya Urek Mazino
"Iya, aku sempat membantunya" jawab White
"Aku berpikir bahwa dia juga memberikan obat itu kepada Khun" ucap Urek Mazino bisik-bisik
"Benar juga ya" kata White
Mereka diam sejenak
"Aku masih penasaran dengan siapa kau melakukan hubungan seksual" kata White yang santai sembari makan dengan lahap
"Yuri Ha" jawab Urek Maizino blak-blakan
White kaget dan langsung tersedak "Uhuk-uhuk" setelah itu dia minum
"Glek glek glek""Majika?" tanya White
Urek Mazino tertawa lepas
"Hahahahaha tidak mungkin lah White, aku melakukanya bersama oneesan dari klub kabaret""Haaah sudah kuduga" kata White
Keesokan harinya di sekolah White merasa bahwa mimpinya menjadi kenyataan. Dia melihat bahwa benih-benih cinta pasangan sesama jenis mulai tumbuh.
Ketika dia sedang berjalan ke perpustakaan dia melihat Enryu yang membawa setumpuk buku dari ruang guru. Akan tetapi dia tidak sengaja menatuhkanya di lantai setelah itu Enryu memunguti bukunya satu per satu.
Phantaminum yang kebetulan lewat langsung membantunya.
"Terimakasih ya Phantaminum" kata Enryu
"Kau tidak perlu berterimakasih kepadaku" kata Phantaminum yang tidak sengaja memegang tangan Enryu
KAMU SEDANG MEMBACA
Lessons from Love [BL Yoru X Khun]
Storie d'amoreWARNING: cerita ini mengandung 18+ Cerita ini mengisahkan percintaan yang tidak jelas