Hullaw!
Happy reading guys!
+X+
Di ruangan yang amat familiar terdapat sepasang kekasih yang sedang berbaring di kasur, saling berhadapan. Kedua pasang netra itu saling menatap hingga mampu menelisik cukup dalam pada manik masing-masing. Salah satunya memutuskan pandangan, lebih memilih menyembunyikan wajahnya pada dada bidang pria dihadapannya.
"Kenapa?" tanya Terry yang terheran dengan tingkah pemuda yang kini telah resmi menjadi kekasihnya.
"Malu," cicit Beomgyu yang suaranya terendam. Dekapan itu semakin erat, wajah itu semakin tenggelam. Terry terkekeh.
Beomgyu si karyawan tak beradab sudah meminta izin untuk pulang lebih awal, bahkan bukan awal lagi namanya. Ini masih cukup pagi untuk dibilang bekerja setengah hari. Tentunya si pemilik toko yang amat memanjakan karyawan satu-satunya ini mengizinkan. Oleh karenanya Beomgyu dan Terry sudah berada di apartemen si manis di jam setengah sepuluh pagi.
"Laper gak?"
Beomgyu mendongakkan kepala, mengharap jawaban yang sesuai dengan keinginannya. Terry nampak menimbang, padahal tinggal jawab ya atau tidak saja.
"Ummm gimana ya."
Kesal sekali melihat wajah sok mikir itu. Dengan sekuat tenaga memukul bahu Terry, meskipun tidak sakit sama sekali.
"Ihhh jawab yang bener dong!" geram Beomgyu. Bibirnya dikerucutkan, matanya menatap galak. Yang ditatap kembali terkekeh.
"Gak tau nih, coba tanyain perutku."
Terry menepuk perutnya agar Beomgyu mendekat. Sebenarnya ia hanya bercanda, tetapi ditanggapi serius oleh Beomgyu. Lihat saja si manis sudah mendekatkan kepalanya ke arah perut Terry. Yang awalnya didepan dada, turun beberapa centi menuju perut kotak-kotak yang sepertinya sangat rajin melakukan olahraga.
Beomgyu baru mengetahui bagusnya perut Terry setelah mengelusnya dari balik pakaian yang melapisinya.
"Hallo perutnya Terry, kamu laper ga?" tanya Beomgyu, setelahnya mendekatkan telinga.
"Oh laper? Ayo perut kita makan! Ajak ayahmu juga ya biar mau makan," lanjut Beomgyu, bicara sendiri layaknya memiliki dunianya sendiri.
"Terry! Dia laper!" adu Beomgyu sembari menunjuk ke arah perut Terry. Empunya langsung meraih jemari yang masih bertengger di depan perutnya kemudian menggigitnya gemas.
"Masak yang enak ya bunda."
"Ih Terry jorok!"
Jari telunjuknya ditarik, kemudian mengelap sedikit saliva yang tertinggal ke baju yang terry kenakan.
"Masak sendiri! Aku ngambek!"
Setelahnya Beomgyu berlari keluar. Bilangnya sih ngambek, padahal lagi mengontrol wajahnya yang kian bersemu merah.
Uhhh Terry sweet mode gak baik buat kesehatan jantung dan paru-paru.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Sleep || TaeGyu
FanfictionKita menghabiskan waktu bersama disaat kamu tidur. #ManiakTaeGyu Harap bijak saat menjadi reader :D