Hak Milik

279 50 9
                                    

Hullaw!

Happy reading guys!

+X+







Gyu.. Bisa ketemu?

Sebuah pesan singkat dari Kai mampu membuat Beomgyu mengernyit heran. Hari sudah berganti malam, dirinya baru saja sampai di apartemen dan hendak merebahkan diri. Ada saja yang mengganggu.

"Kenapa nih bocah?" Mempertimbangkan untuk membalasnya dengan persetujuan atau penolakan. Tapi jujur saja saat ini dirinya merasa sangat lelah.

Padahal belum selesai berpikir tetapi ponsel yang berada di tangan Beomgyu kembali bergetar, bahkan mengeluarkan suara musik panjang. Kai menelpon.

"Hallo Kai, ada apa?" tanya Beomgyu langsung pada inti, sebab ia agak kesal karena diganggu di waktu istirahatnya. Kalau bisa harus segera kelar agar ia bisa kembali mengistirahatkan diri.

"Gue ke tempat lu ya kalau lu nya gak mau ketemu diluar," ucap putus asa Kai. Dari sambungan telepon terdengar beberapa kali hembusan nafas kasar.

"Hei hei sebentar dulu. Lu jangan asal main aja kesini. Ini udah malem ya, nanti tetangga bilang apa?"

"Ya bodo amat. Apartemen lu nomor berapa?"

Gila. Kai gila. Hanya kata itu yang paling pantas disandingkan pada sosok Hueningkai. Bahkan bulu kuduk Beomgyu langsung berdiri, ia bergidik ngeri membayangkan Hueningkai yang tiba-tiba muncul di apartemennya.

"Gue matiin hp aja kalik ya," gumam Beomgyu sembari menggigit kuku jari, dengan cepat ia mematikan sambungan telepon lalu menekan tombol pada ponselnya guna menonaktifkan sistem yang bekerja pada ponselnya. Siapa yang tidak takut dengan situasi ini?

"Tenang Choi Beomgyu, tenang. Mungkin Kai lagi mabuk."

Setelah memastikan pintu dan jendela telah terkunci, Beomgyu langsung bersembunyi di balik selimut. Memilih langsung tidur dari pada otaknya berpikir yang aneh-aneh.





 Memilih langsung tidur dari pada otaknya berpikir yang aneh-aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Sialan! Gue beneran diabaikan!" Kai meninju tembok kamarnya. Merasa kesal karena sambungan pada ponselnya dimatikan secara sepihak. Kedua netranya menampakkan sebuah amarah yang begitu besar.

Menggeleng sebentar, kemudian kembali mengepalkan tangan.

Kini tungkai panjang itu dibawa menuju kamar tamu, dimana Taehyun menjadikan ruangan itu sebagai tempat beristirahat.

Kai membuka kamar yang sejak awal tak pernah dikunci, sebab Taehyun merasa dirinya tak pantas memiliki privasi di dalam rumah orang lain.

"Kai, kenap--"

Buagh

Sebuah kepal tinju mendarat di pipi Taehyun. Rasanya amat sakit karena dirinya yang memang tidak ada persiapan.

When You Sleep || TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang