Hullaw!
Happy reading guys!
+X+
Beomgyu menyadari bahwa Kai dan juga Taehyun saling mengenal, wajahnya memang terlihat biasa namun Kai menyadari banyaknya tanda tanya disana.
"Taehyun ini temen gue dari zaman SHS. Gue kesini juga karena mau jenguk dia sekalian beli roti," jelas Kai. Beomgyu hanya mengangguk paham, setelahnya izin undur diri menuju tempat kerjanya kembali agar kai dan juga Taehyun bisa mengobrol sesuai keinginan awalnya.
"Gila lu hyun, kenapa gak bilang kerja bareng Beomgyu? Gagal gue beliin dia roti kalo gini caranya, ya gak bisa surprise," keluh Kai dramatis. Wajahnya dibuat sangat frustasi, seakan dunia akan berakhir hari ini juga.
"Lebay amat lu, ya tinggal bilang 'gue belinya kelebihan nih, satu buat lu'. Biar kek di drakor-drakor," cicit Taehyun kesal. Sungguh ia malas membahas ini, tapi mau bagaimana lagi.
"Kalo gini gue nyesel lebih milih kerja di perusahaan ayah. Harusnya gue ikut lu aja," Kai kembali merengek. Padahal pemuda ini jarang menunjukkan sisi menyebalkan ini, malah biasanya Taehyun yang akan melakukannya. Rasanya seperti jiwa kedua orang ini tertukar.
"Bego banget dah lu, tempat kerja lu udah paling bagus. Gak ada bersyukurnya amat."
Kai kembali menghela nafas berat, wajahnya ia benamkan diatas meja. Kemudian ia mendongak demi menunjukkan wajah sendunya.
"Tapi ini beda Hyun, ini perihal perasaan. Lu gak tau-- astaga!"
"Eh? Maaf Kai, kaget ya eheheh. Gue mau nanya lu jadi pesen apa engga?"
Beomgyu yang tiba-tiba datang membuat semburat merah langsung menghiasi wajah Kai tanpa terkecuali. Kai pun langsung terbatuk-batuk karena terkejut akan kehadiran orang yang sedang ia bicarakan.
"Uhuk uhuk.. Ah iya Gyu, uhuk.. nanti gue pesen ke Taehyun aja. Masih mikir," balas Kai kikuk.
"Okey deh, maaf ganggu ya."
Beomgyu pergi lagi, dan Kai menghela nafas lega.
"Tapi kayaknya emang lebih baik gue gak kerja disini deh Hyun, bisa sesak nafas tiap detik gue."
Kai sudah pergi karena jam makan siangnya sudah berakhir. Taehyun berjalan mendekat ke arah Beomgyu yang terlihat sudah tak ada urusan lagi di dapur.
"Sejak kapan kalian saling mengenal?"
Beomgyu menoleh, meletakkan kembali uang yang sedang ia hitung, karena ia jadi salah hitung setelah Taehyun mengajukan pertanyaan.
"Lu nih kalau ngajak ngobrol liat situasi dong, gue kan jadi lupa tadi berapa jumlahnya," ujar Beomgyu dengan nada jengkel. Taehyun menggaruk tengkuknya karena merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Sleep || TaeGyu
FanfictionKita menghabiskan waktu bersama disaat kamu tidur. #ManiakTaeGyu Harap bijak saat menjadi reader :D