#03 berapa hari lagi?

450 53 7
                                    

Up ini WP dulu deh

<<Shoot me>>

......

Balik lagi ke beberapa waktu setelah Lo terbangun.

Tepat saat ran ingin, memencet Bell rumah Lo, ia mendengar suara pukulan dari dalam, karna takut kenapa kenapa ia masuk

Mendobrak pintu.

Lalu ia melihat Lo, yang sudah mengeluarkan darah di dekapan sang wanita tua.

Ran mengeraskan rahang nya, saat melihat Lo yang sekarat ia berjalan ke arah mu.

"Siapa kau, dasar bocah!"

Teriak pria di belakang.

Ran segera mengambil ponsel nya, untuk menelfon ambulan.

"Tenang Bu, ambulan sudah menuju kemari.." ucap ran

Wanita tua itu, hanya mengangguk kencang.

Lalu ia, mengusap ngusap darah yang terus bercucuran di kepala Lo

Setelah ambulan, datang 2 anak kembar, Lo , dan ibu Lo masuk ke dalam nya

Tersisa ran, jalang, dan ayah Lo

Wanita di samping ayah Lo nampak genit genit ke ran.

Ran emosi, ia mulai menatap mereka tajam "mati." Gumam nya pelan

Pria tua itu, hanya tersenyum tertawa "apa??? Suara mu terlalu kecil bocah." Ujar nya lalu tertawa

Ran pun ikut tertawa "kubilang mati brengsek, makannya kalo punya kuping tuh di pasang, jangan di pajang!" Teriak ran

Ayah Lo mengerutkan dahi nya, mulai mengambil botol beling di lantai, jalang nya segera menjauh takut terkena beling

Dengan cepat ran memukul kepala pria tua itu, dengan tongkat baton nya, wanita itu bukan nya kaget tapi menggigit bibir bawah nya, panas

Wanita itu mulai berjalan ke arah ran, memegang megang tangan ran, "uhmm, di lihat kau masih muda, dan kaya raya .. apa aku boleh jadi wanita mu." Goda nya

"Remi?!"

Ran menyeringai, "kau ingin jadi wanita ku?"

Wanita itu mengangguk, "dan aku akan melakukan apapun untuk mu sayang."

Ayah Lo, memegang tangan remi "Hey, kau ini punya ku!"

"Tch, berisik tua Bangka!"

Ran tersenyum puas, "baiklah nona. Kau akan melakukan apapun untukku kan?" Tanya ran lagi

Remi mengangguk kencang "apapun itu, demi di-"

"Mati lah demi diri ku" ucap ran, lalu ia menjambak rambut wanita itu lalu membanting nya ke lantai

Remi meringis kesakitan. Ayah Lo hanya tersenyum, berarti bukan hanya dia yang tersiksa.

"Dengar ya, aku tidak pernah berminat dengan Tante Tante, sudha keriput, matre, jelek, norak, hidup lagi.. kalian memang pantas"

Self control × Haitani Ran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang