#45 Rindu...

201 25 17
                                    

<<Million to one>>
...

Pagi ini kembali nya kamu, di dapur dan menaruh anakmu di jaga dekat sofa bersama Rindou yang menemani nya.

Dengan tangisan anak itu, yang tidak henti henti di gendongan Rindou.

Kamu masih mau memasak, dan masih kesal dengan ran.

Itu mungkin ketidak sengajaan, tapi itu tetap membuat kamu marah melebihi amarah buat buatan mu

"Rindou, kamu boleh makan dulu Rai biar Kaka yang jaga" ucap mu

"Sudah toh, baiklah" balas Rindou, dia berjalan ke meja makan yang sudah kamu sediakan banyak makanan

Anakmu, menangis terus menerus

Entah apa alasan nya kali ini, karna dia banyak menangis sejak tadi malam

Susu tidak mau, di gendong dengan mu pun diri nya menggeliat, tidur pun dia selalu merengek dari semalam tidur mu tertahan karna menanggapi anakmu, yang membuat kamu bingung apa mau nya

Sekarang kamu mengerti.

Rai, sudah dari semalam di jauhkan dengan ayah nya, mungkin dia merindukan gendongan hangat ran

Kamu Tidak ingin mematuhi keinginan anakmu, tapi mendengar dia terus menangis membuat hati mu terasa sesak

"Iya, iya sayang tunggu yah.. ayo kita kekamar papa oke" ucap mu, dan mengempok empok anak mu pelan

Anak yang tak kunjung berhenti menangis, kembali menggeliat membuat kamu jadi sangat hati hati menggendong nya di anak tangga

Sampai di depan kamar ran, kamu mengetuk nya pelan lalu masuk "permisi"

Kamu terdiam, melihat pria itu seperti nya masih tidur

Atau mungkin tidak.

Kamu sedikit menghela nafas lagi. Dan berjalan ke arah kasur ran

Kamu duduk di samping kasur, sebelah kanan melihat pria itu menutupi mata nya dengan tangan nya, entah untuk apa

Kamu menaruh Rai di samping ran, "Ran, Rai menginginkan mu" ucap mu

Perkataan mu, berhasil membuat ran langsung terbangun menampilkan wajah nya yang acak acak

Bawah mata nya sangat amat keliatan bengkak dan merah, akibat menangis "kau Tidak ada hak untuk menangis sebenarnya ran.."

"Maaf..." Jawab ran lemas

Kamu hanya menghela nafas lagi "Rai, terus menangis dari semalam mungkin dia menginginkan mu, ya ku rasa sehari ini aku mau membiarkan kamu bersama nya, aku Tidak tega melihat nya menangis terus menerus."

Tidak ada jawaban, tapi tersenyum "aku, akan menjaga anakku pasti nya" ucap nya, lalu ia menggendong anaknya yang mungkin sedari tadi Tidak henti henti menangis padahal sudah di samping ayah nya

Kamu berdiri, untuk pergi meninggalkan mereka berdua tapi langkah mu terhenti begitu saja, begitu merasakan pelukan hangat dari belakang "aku, juga menginginkan kamu..."

Self control × Haitani Ran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang