#39 My Angel baby🎐

230 30 35
                                    

<<Endless tears (Love is a beautiful pain)>>
...

Saat ini, kamu berdiam diri di apartemen baru mu untuk kamu tinggal entah berapa lama

Tapi kita Rindou, dia sudah membayar dengan lunas

Kamu duduk di balkon sembari menikmati, malam dingin itu sembari mengelus elus perut mu pelan

"Memang dia tidak akan pernah bisa merubah kebiasaan nya, aku saja yang memiliki ekspektasi lebih" gumam mu, kamu kembali menghela nafas pelan

Lalu menatap langit gelap itu dengan sedu.

"Malaikat kecil ibu, harus tumbuh dengan kebahagiaan, apapun itu cara nya jika pun tanpa ayah ibu tidak akan peduli dengan diri ibu sendiri jika itu demi kamu.." ucap mu, kamu tersenyum senang namun sedih

Kembali nya meneteskan setetes air mata, kamu mungkin rapuh tapi kamu ini tidak ingin anak mu yang masih di kandungan memiliki ibu menyedihkan seperti mu yang doyan menangis seperti anak kecil.

Kamu masuk lagi kedalam, menutup pintu balkon serta hordeng nya

Membiarkan ruangan luas itu, gelap tak bercahaya dengan suasana dingin yang menyelimuti

Kamu ketakutan, kamu marah, kamu sedih semua nya bercampur seperti makanan basi yang di satukan

Tak terasa pahit nya.

Karna saking pahit nya, membuat kamu mati rasa saat itu juga.

Mata mu terpejam, tangan mu mengelus elus perut mu

Mencoba untuk tertidur, tapi tidak bisa sama sekali

Selalu ingin menangis, melampiaskan itu semua entah ke siapa

Kamu benar benar tidak bisa tanpa ran, karna hari mu hampa jika tidak ada diri nya

Jika kamu bisa bilang dengan ran, kamu ingin dia ada di sisi mu sekarang

Tapi itu sama saja dengan menyakiti diri sendiri.

Kamu terbangun lagi dan menduduki diri di samping ranjang, untuk menenangkan pusing di kepala mu

Balum beberapa menit lama nya, notif dari ponsel mu menghentikan keheningan di ruangan itu

Kamu dengan cepat mengangkat nya, tanpa melihat kontak siapa itu "halo?"

"(Name)..."

Kamu tertegun, mematung. Suara pria yang sangat amat kamu kenal ya jika tidak lain itu ran suami mu.

Kamu baru ingin mematikan telfon, tapi ran berucap "tolong jangan di matikan, izinkan aku berbicara pada mu sebentar.." ujar nya

Air mata mu seakan tidak bisa tertahan, dan pecah saat itu juga tapi kamu menahan isakan tangis nya menggunakan tangan mu "aku, minta maaf (name).. kamu boleh mendengarkan ku sembari menangis" ucap ran

Kamu mengusap air mata mu kasar, mendengar suara pria itu saja membuat kamu teringat kejadian sebelum ini

Sakit, jelas memang nya siapa yang tidak sakit hati jika suami nya melakukan hal senonoh seperti itu

Self control × Haitani Ran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang