[17. Si antagonis]

3.9K 361 2
                                    

-
-

"ngapain sih lo berdua!" sentak el mendengus menatap dua orang disamping kanan dan kirinya

"huftt, gue mau duduk, please gausah mepet mepet"

El mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari bantuan, dan benar saja dari kejauhan kedua abangnya yang baru memasuki kantin

"WOY BANGG" teriak el melambaikan tangan

Ervan dan ervin kompak menoleh ke asal suara, ervan tersenyum heboh melihat adiknya yang diapit oleh dua orang yang membuat heboh sekolah akhir akhir ini, sedangkan ervin? dia hanya diam dan berjalan santai menghampiri el

"astaga dek, demi apa??! lo ngapain sama dua cecunguk ini?"

Zein mengalihkan pandangannya menatap ervan
"siapa??" tanyanya menatap el

"hah?"

"mereka siapa?" tanyanya ulang menatap ervan dan ervin

"abang gue" jawab el

"oh"

"gajelas, mending pesen makanan, anak gue udah mulai demo nih" celetuk ervan mengelus elus perut ratanya

"yaudah lo pesen sana bang"

"kok gue?" ucap ervan sewot

"saya traktir" celetuk zein yang membuat ervan bersemangat

"ok, sini duitnya"

El menatap ervan sinis "cih tidak mencerminkan orang kaya"

Tanpa mendengarkan el, ervan berjalan dengan langkah riang ke arah stan makanan meninggalkan tiga orang yang saling mengeluarkan aura intimidasi, el melirik ketiganya bergantian

"kalian kenapa dah?" tanyanya menatap mereka jengkel

"el, nanti pulang sekolah bareng saya mau?" tawar zein menaik turunkan alisnya tengil

El bergidik melihat wajah Zein yang seperti om om cabul, eh?! sebentar...om om?! Zein?? jangan bilang..

"LO OM OM TENGIL YANG WAKTU ITU KASIH GUE MAKANAN KAN?!!" teriak el berdiri, sedangkan Zein semakin mengembangkan senyumnya, ahh ternyata gadisnya masih mengingat pertemuan itu rupanya

"baru sadar heh??"

El menggeleng tidak percaya, kenapa dia harus diberi otak yang lemot untuk mencerna semuanya?? tadi saat dikelas ia memang merasa dejavu apalagi disaat Zein memperkenalkan diri, tapi segera ia tepis karena ia mengira bahwa Zein sudah tidak bersekolah alias sudah bekerja, TAPI INI APA?!? COBAAN APA LAGI INI YA TUHAN..

El mengacak rambutnya frustasi, ia lupa bahwa sekarang dia sedang tidak di dunianya, perlahan semuanya akan datang dan pasti alur semuanya telah berubah atau mungkin masih sebagian. Tolong..sekali lagi tolong bawa ia pergi dari sini

"arghh bangsat, kalau gini gue tinggal nunggu si nenek lampir, dan ga akan lama lagi gue bakalan mati di tangan si nenek dong??"

"pernah ketemu?" celetuk azka tiba tiba, entah ia hanya tidak suka melihat interaksi mereka sejak tadi

"gak" jawab el cepat, ia frustasi sekarang

Zein mendengus mendengar jawaban el yang tidak sesuai fakta itu, ia menatap el lekat "btw..kok kamu sekarang makin cantik" ucap zein tersenyum bodoh

Manusia ini benar benar membuatnya jengkel, apakah Zein berniat membuatnya malu karna pertemuan pertamanya waktu itu?

"om mending lo diem atau.."

"atau?" tanya Zein menaikkan alisnya menggoda

"Atau gue tendang lo keluar dari sekolah ini"

"ah yang bener?"

"om.." ucap el mulai emosi

"Panggil saya Zein, not om"

El menatap Zein nyalang, apakah manusia seperti Zein bisa dihilangkan detik ini juga??

"Sumpah ga perduli mau zein mau zion, gue ga perduli"

Ervin menatap adiknya lekat, ia diam sedari tadi mendengar perdebatan tidak bermutu mereka

Sedangkan Zein maupun Azka menatap El tak suka kala El menyebut nama Zion, siapa Zion?

"Siapa Zion?" tanya Azka sedikit ngegas

El menaikkan alisnya bingung, Zion? ia menatap mereka bergantian, menghembuskan nafas lelah entah yang keberapa kali

"gue ga kenal Zion, dan mending kalian diem gue pusing"

"Mau pulang?" tanya Ervin menatap adiknya khawatir

El menggeleng "enggak, nanggung"

Ervin hanya diam menanggapi, tapi tak ayal jika dirinya merasa sedikit khawatir takut jika adiknya kenapa napa. Sedangkan yang sedang dikhawatirkan kini melamun menatap kosong kedepan seolah olah melihat apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang

"gini amat hidup ga didunia nyata, ga didunia fiksi sama sama ngerepotin, beban pikiran ck"

"protagonis 1, 2 udah ada disini. Figuran? gue belum tau siapa aja, Antagonis 2 ada disini, tinggal nunggu peran utama Antagonis, tapi kenapa yang gue tunggu malaikat maut gue sendiri yatuhan??!"

"Hai el" sapa seseorang yang membuyarkan lamunan El, El menatap gadis yang menyapanya tadi malas, baru juga dipikirin udah dateng aja

"Hai juga na"

"Aku ikut duduk boleh?" tanya Reyyna tersenyum riang yang membuat mereka menyerngitkan dahi bingung

"Gak, siapa kamu?" sela Zein menatap tak suka Reyyna

"eh?" Reyyna mengalihkan pandangannya ke arah Zein, ahh ia baru sadar kalau El tidak sendiri, Reyyna menatap Zein dengan kaku

"A-aku"

"Duduk" ucap Ervin memotong ucapan reyyna yang membuat mereka lagi lagi menyerngitkan dahi apalagi El yang sudah memandang Ervin penuh arti

Karena asik dengan segala pikirannya, El melupakan sesuatu..El mengedarkan pandangannya ke berbagai arah, ia tersenyum miris melihat abangnya yang sedang bercanda ria di meja orang meninggalkan mereka yang sudah menahan lapar. Dengan kekuatan anime ia berteriak dengan lantang

"ABANG KAMPRET SETAN LO, GUE LAPERRR BANGG"

Ervan mendelik mendengar teriakan adiknya, ia berbalik menatap adiknya yang sudah melotot, Ervan meneguk ludahnya susah payah, sial ini gara gara si samsul yang mengajaknya bergosip tentang janda komplek sebelah

"Mati gue" batinnya lirih

Woy, maavin aQ yhhh kk unlin, w samngat rily rily sibuk pwis t_t
sibuk turu maksudnya hh, btw makasi ya yang udah maw baca meskipun ini cerita freak dan gajelas.
vote nya kk jn lupa.

FIGURAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang