[6. tidak sesuai]

5.9K 552 5
                                    

-
-

S

udah berapa kali el menghela nafas kasar, ia benar benar bingung sekarang, alur novel benar benar tidak terduga, seperti sekarang contohnya, di dalam novel tidak diceritakan kalau el diadopsi keluarga denandra, dan juga jangan lupakan rencana awal nya yang ingin bekerja dan mengumpulkan uang, ia tidak tahu harus senang atau sedih, yang pasti fikirannya sedang tidak baik baik saja

"kalau misal nya plot pertama berubah, pasti kedepannya juga bakal berubah dong?" gumam el

"terus sekarang udah sampe part berapa? Sialan kenapa gue ga ditemenin misi misi kaya gitu sih ah nyusahin banget bangke"

tok tok tok

El mengalihkan pandangannya ke arah pintu, tak lama pintu terbuka menampakkan pemuda yang sekarang berstatus sebagai abangnya

"turun el, makan malam" kata ervan

El mengangguk dan turun mengikuti langkah ervan dari belakang, jujur dia benar benar lelah entah karena apa

"selamat malam" sapa el ketika sudah sampai kebawah

"malam sayang/hm"

"sini duduk kita makan" ajak hana menyuruh duduk el disampingnya

El duduk dan menatap lauk pauk didepannya dengan berbinar, wow menggiurkan

"wahh, mih aku mau itu dong" ucap el menunjuk udang balado yang tentu saja disambut dengan senang hati oleh hana

"pelan pelan makannya, soalnya pedes"

El mengangguk menghiraukan perkataan hana yang sekarang menjadi ibu nya

"uhuk uhuk" el tersedak dan dengan sigap hana memberikan air yang diminum el dengan tadas tanpa sisa

adit hanya geleng geleng melihat tingkah putri barunya, begitu pula dengan ervan dan ervin
"makanya dikasih tau itu dengerin" cibir ervan

El menatap sinis ervan "sirik boss"

Ervin memakan makanannya dalam diam sesekali melirik kearah el "ervin selesai" ucapnya pergi meninggalkan meja makan

"nanti kalau udah langsung ke ruang keluarga"

Ervan dan el menatap adit sekilas lalu mengagguk "iya dad"

***

"Jadi dady ngumpulin kalian kesini mau membicarakan soal el" kata adit menatap el dengan tersenyum tipis

"emang el mau diapain dad? dijadiin babu?" celetuk ervan tiba tiba

El menatap arvan sinis, bisa bisanya cewe bohay sepettinya dijadikan babu cih! "lo aja sana jadi babu"

ervan mengedikkan bahunya acuh "mau diapain dia dad?"

"ga diapa apain" jawab adit santai

"terus?" tanya ervin yang sedari tadi diam

"cuma mau bilang, sekarang el udah resmi jadi bagian keluarga denandra, jaga el baik baik dia sekarang adik kalian, oh iya el kamu besok sudah mulai sekolah, tadi dady sudah konfirmasi sama kepala sekolah" kata adit panjang lebar

El melotot, sekolah?! pupus sudah harapannya untuk bersantai dirumah menikmati kekayaan keluarga denandra, el menghela nafas dan mengangguk "iya dad"

"sekolah sama kita?"

adit mrngangguk menanggapi "iya"

"lo kelas 11 kan cil, gue kls 12" kata ervan

El melengos "ga tanya"

"alah lo pasti kepo gue kls brapa kan?"

"engga tuh biasa aja"

"ngaku aja cil" desak ervan semakin menjadi

"apaan sih bang, jangan panggil gue cil" kesal el menabok nabok punggung ervan yang membuat si empu berteriak kesakitan

"akhhh mamihhh dady tolonggg" teriak ervan histeris

"mampus lo mampus" el semakin kesetanan menaboki punggung ervan

Ervin, hana dan juga adit hanya menatap mereka jengah, baru saja sehari sudah seperti ini apalagi kedepannya? mungkin mansion yang awalnya sepi akan menjadi kandang penangkaran monyet

"udah van, el. Tidur sana besok sekolah jangan sampe telat!" perintah hana berkacak pinggang

"lepasin el" kesal ervan menepis tangan el dari bajunya

"ga mau"

"gue mau tidur"

"gendong gue dong bang, mager" rengek el menatap imut ervan

"najis, pergi sono" usir ervan jijik

"ga mau, eh eh el terbang" histeris el ketika badannya melayang, ia mendongak melihat siapa yang menggendongnya

deg

"yaAllah bidadara" pekik el histeris dalam hati

Ervin melirik wajah el yang memerah, ia tersenyum tipis
"lucu" batinnya

"hm" dehem ervin menyadarkan lamunan el

"eh?"

"udah sampe, turun"

el menatap sekeliling, shhh ia miringis malu, sialan ia ketahuan menatap abangnya, salahkan saja kenapa ervin terlalu tampan, kan jadi ngga fokus gue nya

"hehe iya maap, eh btw makasih ya bang" kata el turun dari gendongan ervin

Ervin mengangguk "ya, nice dream" ucapnya lalu pergi meninggalkan el yang masih berdiri didepan pintu

"itu tadi ngucapin gue?" gumamnya pelan

***

FIGURAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang