Happy reading
.
Sudah 10 hari Jaemin mencari pekerjaan tapi belum ada yang mau menerima lamaran kerjanya, dari mulai restauran, mini market bahkan perkantoran juga belum ada yang menerima lamarannya
"Kamu kenapa ada disini?" suara laki laki dari balik badannya mengagetkannya
Jaemin menoleh "Jeno!"
"Kamu tidak bekerja?, jam segini malah jalan jalan"
"Aku dipecat karna terlalu sering tidak masuk kerja"
Jeno menghela nafas "kenapa tidak cerita?" Sebenarnya Jeno sudah tau kalau Jaemin dipecat, Haechan sudah cerita pada Jeno
"Ehmm.....lupa" Jaemin mengalihkan pandangannya
"Bohong"
"Bukan begitu, eh jadiiiiii eh....."
"Kenapa?"
"Aku malu" Jaemin menundukkan kepalanya
"Ayo ikut"
"Kemana?"
"Menacari pekerjaaan"
"Dimana?"
"Sudah ikut saja, jangan banyak tanya"
Jaemin menurut ia mengikuti kemanapun Jeno mengajaknya tanpa bertanya sedikitkpun, Jeno melajukan motornya ke sebuah rumah yang cukup besar
"Rumah Renjun? Kenapa kesini?"
"Sudah diam saja, Na" Jaemin mempoutkan bibirnya "jangan seperti itu kalau tidak mau aku terkam" Jaemin langsung melihatkan wajah datarnya.
Jeno masuk ke dalam rumah, seperti biasa tanpa permisi dan tanpa mengetuk pintu
"MA, Jeno pulang! Bawa oleh oleh untuk mama"
Oleh oleh? Oleh oleh apa? Jaemin bingung bahkan dia tidak membawa apapun
"Aigoo, akhirnya tau jalan pulang juga kamu Jen. Mana oleh olehnya?"
"Ini.." Jeno menunjuk Jaemin
"Selamat siang Ma" sapa Jaemin
"Oh oleh olehnya menantu?"
"Bukan itu maksudnya ma"
"Lalu apa" mama Renjun heran
"Mama sedang mencari pegawai baru untuk cabang restauran mama kan? Kasihan dia ma, baru saja dipecat karna terlalu sering bolos"
Malu, Jaemin malu benar benar malu. Seenaknya saja Jeno kalau bicara
"Pasti dia dipecat gara gara kamu" Renjun menimpali
"Ck, aku kira kamu tidak dirumah" Jeno memandang malas pada Renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is like that (Nomin GS) END
Fanfiction"Aku minta maaf, sungguh aku minta maaf. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji" -Ljn "Berkali kali memukulmu pun percuma, laki laki brengsek sepertimu tidak akan mengerti" -Hrj "Na, apa kamu yakin Jeno bisa berubah?" -Lhc "Aku lelah Jen...