NOTE :
Semua hal yang berhubungan dengan masalah medis dicerita ini hanyalah imajinasi penulis. Maaf jika tidak sesuai dengan ilmu medis yang sesungguhnyaHappy reading
.
"Jenoooo, rambutku semakin habis" rengekan Jaemin pagi ini "aku semakin jelek Jenoo" Entah kenapa sekarang Jaemin semakin cerewet dengan panampilannya padahal Jeno saja tidak mempermasalahkannya "Lihat, aku juga semakin kurus" rengekannya akan terus berlanjut kalau Jeno tidak menanggapi "Jeno pasti sudah mulai bosan denganku"
Jeno keluar dari kamar dan kembali dengan membawa palu
"Untuk apa palu itu Jeno"
"Memecahkan cermin"
"Jangan Jenooooo" Jaemin menghalangi Jeno yang akan mengayunkan palunya
"Aku tidak mau kamu berpikir aneh aneh karna melihat dirimu sendiri di cermin!"
"Jenoooo"
"Na, dengar! Aku tidak peduli dengan penampilanmu, yang penting kamu sembuh. Mengerti!!" Jaemin mengangguk pelan "besok jadwalmu kemoterapi jaga kondisimu"
Jaemin masih menunduk sedih "dengarkan Na, nanti kalau kamu sudah sembuh aku akan mengantarmu ke salon setiap hari. Dan kamu bisa menumbuhkan rambutmu sepanjang apapun yang kamu mau" Rambut panjang Jaemin sudah dipotong sangat pendek sekali atas kemauan Jaemin karna marah rambutnya rontok
Emosi Jaemin memang semakin tidak terkontrol efek kemoterapi yang ia jalani, kadang tiba tiba menangis kadang marah karna hal kecil, benar benar sensitif dan menguji kesabaran Jeno, Shotaro dan Sungchan.
"Sekarang bersiaplah kita akan ke rumah sakit" Jeno membantu Jaemin mengenakan hoodie dan topinya "apa tidak gerah pakai hoodie dimusim panas Na?"
"Kalau pakai hoodie aku tidak terlihat kurus, juga bisa menutup kepalaku"
"Iya oke" Jeno pasrah
.
"Siang Nana, bagaimana perasaanmu hari ini" sapa Yeeun
"Aku ingin makan teokpokki dan ramyeon tapi Jeno melarangnya" Jaemin bercerita sambil mengerucutkan bibirnya
"Oke, kalau kondisimu bagus setelah kemoterapi kali ini aku akan mentraktirmu teokpokki"
"Sungguh eonni?" mata Jaemin berbinar
"Iya aku akan mentraktirmu, sekarang kita mulai pemeriksaannya dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is like that (Nomin GS) END
Fanfiction"Aku minta maaf, sungguh aku minta maaf. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji" -Ljn "Berkali kali memukulmu pun percuma, laki laki brengsek sepertimu tidak akan mengerti" -Hrj "Na, apa kamu yakin Jeno bisa berubah?" -Lhc "Aku lelah Jen...