Happy reading
.
Ini hari yang berat untuk keluarga Na karna putri sulung mereka akan kembali jauh dari mereka.
"Biar ayah saja yang mengantarku, bunda istirahat dirumah. Dan kamu Sho" Jaemin menunjuk Shotaro "cepat berangkat kuliah, kamu sudah beberapa hari bolos kuliah"
"Kak Nana tidak asik seperti bunda"
"Hati hati disana ya sayang, jaga diri baik baik" berat rasanya hati Winwin melepas putrinya pergi
"Nana sayang bunda" Jaemin memeluk bundanya "bunda jaga kesehatan jangan sakit lagi" Winwin hanya mengangguk tidak bisa menjawab karna sudah ingin menangis tapi dia tahan
"Sho, jangan nakal! Kuliah yang benar jangan main saja"
"Ck. Iya iya. Musim panas ini jadi kan kak?" Shotaro menaik turunkan alisnya
"Lihat saja nanti"
"Sudah ayo berangkat, nanti Nana ketinggalan pesawat" sela Yuta
"Bunda, Sho. Nana berangkat dulu" Jaemin memeluk mereka berdua sekali lagi
Jaemin berjalan ke arah taksi milik ayahnya dan melambaikan tangan pada ibu dan adiknya. Taksi itu melaju ke arah bandara dengan kecepatan sedang
"Na, jangan kembali ke Korea ya"
"Ayah mulai lagi" protes Jaemin
"Ayah merasa tidak rela kali ini kamu kembali ke Korea"
"Kenapa??" Jaemin bingung
"Ayah tidak mau punya saingan"
Ini apalagi maksud ayahnya "maksudnya?"
"Sudah berapa lama kamu menjalin hubungan dengan laki laki itu"
Aah, Jaemin paham sekarang kemana arah pembicaraan ayahnya "ehm dua tahun"
"Apa?? Dua tahun? Jadi setelah sampai di Korea kamu langsung menduakan ayah?" Protes Yuta
"Bisa dibilang begitu"
"Wah wah waaah ini tidak benar"
"Ayah..... cinta pertama seorang perempuan itu ayahnya. Sampai kapanpun tempat ayah tidak akan tergantikan oleh Jeno" Jaemin membelalakkan matanya, ups..dia kelepasan menyebutkan nama Jeno
"Jadi namanya Jeno?"
"Hehehe.. iya"
"Apa marganya"
"Lee"
"Ah.. Lee Jeno? Oke ayah akan ingat nama itu, nama orang yang membuat putri ayah jarang menelepon ayahnya"
"Ayaaaah bukan begitu"
"Kalau dia jahat pada Nana, katakan pada ayah. Ayah masih simpan katana ayah dirumah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is like that (Nomin GS) END
Fanfiction"Aku minta maaf, sungguh aku minta maaf. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji" -Ljn "Berkali kali memukulmu pun percuma, laki laki brengsek sepertimu tidak akan mengerti" -Hrj "Na, apa kamu yakin Jeno bisa berubah?" -Lhc "Aku lelah Jen...