Voment plisss
Happy reading.
Cahaya matahari mencari jalan masuk di sela sela gorden yang masih tertutup rapat di sebuah kamar yang bernuansa pink, seseorang yang sedang berbaring disitu membenarkan selimutnya yang sedikit tersingkap, ia masih enggan untuk bangun dan memulai aktifitasnya yang membosankan akhir akhir ini
"Bangun Jeno"
Sebuah suara seperti terdengar ditelinganya ia membuka matanya melihat sekitar tapi sepi tidak ada siapapun disana
Drrrrtt.....Drrrrttt
Suara ponselnya terus berdering tapi tidak ditanggapi sama sekali
Jeno, sebut saja laki laki itu Jeno. Dia meremat rambutnya karna pening di kepalanya, sepertinya semalam dia terlalu banyak minum "eegh" erangnya
Dia memaksa dirinya untuk terbangun dan keluar kamar dibukanya pintu kamar itu dan seperti terdengar ada seseorang sedang berada di dapurnya memotong sesuatu
Jeno berlari ke dapur dan sekali lagi tidak ada siapapun disana
Dia urut pelipisnya yang terasa pusing lalu berjalan ke ruang tamu dan membersihkan baju bajunya yang tercecer disana
Jeno memunguti satu per satu bajunya dan terdiam, ia tutup matanya
"Jeno, taruh bajunya ditempat yang benar"
Ia ingin mendengar suara omelan itu lagi, sudah 8 bulan ini dia tidak mendengarnya, ia rindu? Ya sangat rindu sekali
"AAAAAAAAAAAAAAAAAGH" Jeno berteriak dan melempar baju baju yang tadi sudah ia bereskan
Laki laki itu berjalan menuju kamar mandi, diputarnya kran shower dan duduk memeluk lutut dibawahnya, membiarkan air yang terasa dingin yang keluar dari shower membasahi seluruh tubuhnya
"Na, kapan aku bisa terbiasa tanpamu?"
Entah sampai kapan Jeno akan seperti ini? Dia benar benar hancur saat melihat Jaeminnya terbujur kaku di dalam peti mati 8 bulan lalu. Itu terakhir kalinya ia melihat wajah perempuan yang paling ia cintai
Dua buah gelang yang masih setia melingkar di pergelangan tangannya dan sebuah cincin yang berada disalah satu jarinya tidak pernah membuatnya lupa akan sosok Jaemin sedetikpun bahkan saat dia mabuk berat sekalipun
Airmatanya kembali menetes di bawah guyuran air shower yang dingin tanda rasa pilu yang masih tersimpan rapi dihatinya
Dia mematikan keran shower setelah beberapa lama dia disana, menanggalkan bajunya yang basah dan keluar tanpa memakai apa apa. Lagi pula dia di apartemen itu sendiri
Ting....tong
Suara bel pintu terdengar, ia dengan cepat memakai bajunya dan berjalan untuk membuka pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is like that (Nomin GS) END
Fanfiction"Aku minta maaf, sungguh aku minta maaf. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji" -Ljn "Berkali kali memukulmu pun percuma, laki laki brengsek sepertimu tidak akan mengerti" -Hrj "Na, apa kamu yakin Jeno bisa berubah?" -Lhc "Aku lelah Jen...