Dua puluh

879 79 5
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

.

Jaemin terbangun dari tidurnya yang sesaat di sofa salah satu ruang rawat rumah sakit, dia melihat sekitar hanya ada bubu yang sedang duduk memandangi suaminya yang belum sadar. Seingatnya tadi dia menyandarkan kepalanya di pangkuan Jeno tapi kenapa sekarang jadi jaket dan dimana Jeno?

Gadis itu kemudian duduk untuk mengumpulkan nyawanya yang belum penuh 100%. Ah kemana Jeno?

"Bubu, bagaimana keadaan ayah?"

"Kau sudah bangun? Kata dokter kondisinya bagus hanya menunggu dia sadar saja"

"Istirahatlah di sofa mungkin kurang nyaman tapi ini sudah hampir pagi, bubu belum tidur sama sekali"

"Tidak apa apa, kau tidurlah lagi sayang"

"Aku sudah tidak mengantuk, ehm bubu.. itu.."

"Kau mencari Jeno?" Jaemin mengangguk pelan "dia bilang tadi pergi mencari kopi tapi entah kenapa belum kembali"

"Ehm..aku akan mencarinya"

"Iya hati hati diluar masih gelap"

Jaemin keluar kamar dan menyusuri lorong lorong rumah sakit yang sepi karna masih pukul 4 pagi. Disetiap lorong Jaemin tidak menemukan Jeno dia mencoba menghubungi ponsel Jeno tapi tidak tersambung

Mulai khawatir, Jaemin mempercepat langkahnya mencari Jeno "dimana dia?" Menengok ke kanan dan kiri mencari keberadaan laki laki itu

Sampailah dia di sebuah taman, dilihatnya Jeno duduk diam disana tanpa jaket? Iya tanpa jaket karna jaketnya di pakaikan untuk Jaemin sebagai bantal tadi

Jaemin menghampiri Jeno yang terlihat sedang melamunkan sesuatu, matanya terus menatap ke suatu obyek tanpa beralih sampai tak menyadari kalau Jaemin sudah berdiri di dekatnya

"Pakai jaketmu kalau tidak mau sakit" Jaemin melempar jaket ke arah wajah Jeno saat laki laki itu menoleh

"Sudah bangun?" Jaemin mengangguk "tidak bisakah kamu memberikannya lebih romantis, kenapa harus dilempar"

"Aku jengkel padamu, aku mencarimu kemana mana. Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi"

"Ponselku mati kehabisan daya"

"Kamu belum mengisinya" Jeno menggeleng "cepat pakai jaketmu Lee Jeno!"

"Kamu khawatir?"

"Tidak!" Jaemin duduk di sebelah Jeno menyandarkan kepalanya dibahu Jeno "katakan apa yang kamu pikirkan, pakai jaketmu dengan benar!!!"

"Bagaimana bisa aku pakai jaket dengan benar kalau kamu bersandar dibahuku" Jaemin bangun dari sandarannya

"Kamu sedang memikirkan apa diam saja disini?"

Love is like that (Nomin GS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang