Dua belas

911 91 0
                                    

Voment plissHappy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Voment pliss
Happy reading

.

Pagi itu Jeno terbangun dari tidurnya dengan kepala yang sangat pusing, dia masih setengah sadar ah mungkin dia terlalu banyak minum semalam. Mencoba bangun dan duduk, merasa ada yang aneh, mengapa dia tidak memakai baju sama sekali dan siapa wanita yang terduduk di lantai di ujung tempat tidurnya

Lelaki itu mencoba mengingat kembali apa yang dia lakukan semalam dengan kepalanya yang sangat pusing. "Na Jaemin!!" pekiknya saat mengingat apa yang dia lakukan semalam

Dia bangkit lalu beralih kehadapan Jaemin memandang perempuan di depannya yang diam saja dengan kondisi yang acak acakan

"Na, maafkan aku" Jaemin tetap diam tak merespon sama sekali, tatapannya sangat kosong "Nana, jawab aku jangan diam saja" Jeno mulai khawatir dengan keadaan Jaemin yang diam saja

"NA, NA JAEMIN!!" Jeno menggoyangkan tubuh Jaemin siapa tau itu bisa membuat Jaemin meresponnya. Jaemin mulai menggerakkan matanya dan memandang Jeno. "Na, maaf Na. Maafkan aku" Jeno memohon pada Jaemin

Jaemin hanya memandang Jeno dengan tatapan benci tanpa bisa berkata apapun, mata Jaemin mulai berkaca kaca nafasnya memburu ingin sekali Jaemin membunuh laki laki didepannya tapi kenapa tiba tiba pandangannya gelap dan tubuhnya lemas

Jeno yang melihat Jaemin tak sadarkan diri memeluk tubuh perempuan itu "maaf Na maaf" hanya kata kata itu saja yang keluar dari mulut Jeno

.

Jeno sudah membaringkan tubuh Jaemin di tempat tidur dan memakaikannya dengan pakaian milik Jeno. Jeno pun mengompres dahi Jaemin yang demam

Drrttt.....Drrtttt...

Ponsel Jaemin sedari tadi berbunyi terus, Jeno melihat itu panggilan dari Haechan. Ia pun memberanikan diri untuk menjawab telepon dari Haechan

"Na, kamu dimana? Ini sudah jam 11 kamu tidak bekerja, pak Kim mencarimu"

"Haechan-aa ini aku Jeno"

"Oh oppa, dimana Nana?"

"Dia sedang tidur, badannya demam bisakah kamu ijinkan dia untuk tidak bekerja hari ini?"

"Apa? Nana demam? Sekarang dia dimana oppa?"

"Dia di apartenenku sedang tidur, aku akan mengantarnya pulang nanti sore kalau demamnya sudah reda"

"Baiklah oppa, tolong jaga dia"

"Hhmmm"

Ppiiiippp.....

Jeno terus memandang wajah Jaemin yang sangat pucat lalu melihat lehernya yang terdapat bercak kemerahan yang semalam dia ciptakan. Seketika kepalanya menunduk "maaf Na, aku minta maaf. Cepat bangun, pukul aku kalau perlu tendang aku. Bangunlah Na"

Love is like that (Nomin GS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang