Delapan belas

777 75 4
                                    

Voment plissHappy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Voment pliss
Happy reading

.

Sebuah motor melaju kencang memasuki pelataran sebuah rumah sakit, motor itu diparkirnya disebelah sebuah mobil milik temannya. Langkah kakinya melangkah menuju loby rumah sakit lalu bertanya pada resepsionis wanita "bisa bertemu dengan dokter Huang"

"Apa anda sudah punya janji?"

"Belum, tapi katakan hyung nya mencari"

Wanita itu menelepon ponsel milik dokter Huang "tunggu sebentar dia akan kemari"

"Oke"

5 menit kemudian

"Kita bicara di kantin saja"

Renjun dan Jeno berjalan menuju kantin dan mendapat perhatian dari beberapa orang yang mereka lewati karna ketampanan mereka

"Ada apa mencariku? Biasanya juga hanya menelepon"

"Renjun-aa, kamu tampan sekali hari ini. Kamu cocok sekali memakai jas dokter itu"

"Tidak usah basa basi"

"Ck. Kamu seperti Nana, sama sama tidak asik. Untung kalian tidak bersama"

"Langsung saja, apa maksudmu mencariku"

"Aku ingin pinjam uang"

"Untuk apa?"

"Beli apartemen baru"

"Kamu sudah punya"

"Aku mau beli yang ada 2 kamarnya"

"Uangmu kemana semua?"

"Kemarin baru terpakai untuk urusan penting"

"Lagipula untuk apa apartemen 2 kamar, kamu tinggal sendiri"

"Nana, sekarang tinggal bersamaku karna Haechan sudah menikah dia tidak sanggup membayar sewa rumah sendiri"

"Kenapa harus denganmu?"

"Karna dia tidak punya orang yang dekat dengannya selain aku dan Haechan"

Renjun sedikit marah dengan kata kata Jeno, dia merasa tidak di anggap sama sekali "Aku tidak ada uang"

"Janji, akan segera aku kembalikan"

"Sudah ku bilang aku tidak ada uang"

"Oh yaaa, sayang sekali. Kamu tau bagaimana apartemenku yang sekarang Jun, kamarnya tanpa sekat bagaimana kalau aku pulang dalam kondisi mabuk berat. Aku tidak tau apa yang akan terjadi, bagaimana kalau aku lepas kendali, apalagi Nana semakin cantik saja dengan pipi chubby nya. Aku jadi ingin menerkamnya saja saat melihatnya, saat sadar saja aku ingin menerkamnya apa lagi saat mabuk. Ck.ck.ck" Renjun diam saja menatap Jeno tajam "Baiklah Jun aku pergi dulu" Jeno berbalik

Love is like that (Nomin GS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang