bukan red flag | 2

2.3K 59 3
                                    

08.00 AM

Sudah pukul 8 pagi, namun Jungkook ataupun wanita itu belum juga keluar dadi kamar. Akhirnya Yoongi memutuskan untuk mengetuk kamar tersebut, "Kookie?" Panggilnya.

Tak lama kemudian pintu terbuka, namun bukan Jungkook yang keluar, melainkan wanita yang dibawanya, "Lu pacarnya Jungkook?" Tanya wanita itu.

Yoongi mengangguk, "kamu pacarnya?"

"Bukan, tapi kalau dia mau, ya gue gak nolak si. Ganteng, kaya, permainannya juga mantep, siapa yg bisa nolak, ya kan?"

Yoongi mengangguk setuju, "ehmm... Kalo kamu jadi pacarnya, jangan selingkuh ya, Kookie ga suka diselingkuhin, kookie sedih banget klo diselingkuhin."

Wanita itu menatap Yoongi heran, "lu ngapa baik banget si sama Jungkook?"

"Ya karena aku sayang Kookie." Jawab Yoongi dengan gummy smile nya.

"Yaelah bucin! Eh, lu tau kan Jungkook suka selingkuh?"

Yoongi mengangguk.

"Lu tau kenapa?"

Yoongi menggeleng. Ia memang tak tau pasti apa alasan Jungkook selalu selingkuh di depannya.

Wanita itu tertawa, "ya karna lu gak menarik bego! Lu tuh cowo, dia juga cowok. Ga mungkin dia beneran cinta sama lo! Lo cuma dimanfaatin! Dan yang pasti, dia gak bahagia hidup sama lo!"

"Nggak, kookie sayang sama aku, kookie suka cium bibir aku."

"Cuma cium bibir? Itu sama sekali gada artinya! Jungkook bisa cium bibir siapapun yang dia temuin! Mending lu pergi aja dari sini, daripada nantinya tambah sakit."

Yoongi menggeleng, ia tak percaya wanita itu, ia hanya percaya Jungkook karena Jungkook pernah bilang kalau bibir Yoongi adalah satu-satunya bibir yang mau Jungkook cium. Ia juga tak mau pergi karena Jungkook akan marah, Yoongi bahkan tak diizinkan barang pergi membeli persediaan makanan.

"Lu pasti gak percaya kan? Tapi gw gak bohong, semalem dia cium gw, dan gw akui, ciuman dia memang enak. Dahlah, males ngomong sama bucin gak jelas." Setelah berkata demikian, wanita tersebut kembali ke kamar dan menguncinya.

Yoongi mau tak percaya, tapi hatinya mulai goyah, rasa sedihnya sudah berkuasa. Mungkin wanita tadi ada benarnya, Jungkook tak pernah bahagia bersamanya, Yoongi tak menarik, dan jungkook tak pernah menginginkannya.

Akhirnya Yoongi memutuskan keluar, tidak, dia tidak kabur atau minggat. Hanya menenangkan diri, toh Jungkook masih bersenggama sama wanita itu. Setidaknya itu yang Yoongi pikirkan.

Yoongi keluar tanpa alas kaki, Yoongi tak punya, Jungkook menyimpannya sebagai penegasan kalau Yoongi tak boleh keluar. Tapi kali ini Yoongi tak peduli, ia menyusuri jalan yang cukup ramai, udaranya sejuk dan banyak pertokoan yang mulai buka. Sudah cukup lama ia tak keluar ruangan, dan ini berhasil menenangkan hatinya.

"Ngga banyak berubah ternyata." Ucapnya pelan sambil duduk di kursi yanga ada di trotoar.

...

09.25 AM

Setelah cukup lama menyusuri jalanan, taman, dan lainnya, Yoongi merasa lapar, dan memilih beli eskrim karena ia tak membawa banyak uang. Yoongi memakan eskrim coklat tersebut di bawah pohon rindang, duduk sendirian di atas rerumputan.

Di sisi lain, Jungkook gelagapan mencari Yoongi. Sudah setengah jam lebih ia mencari Yoongi dimana-mana namun tak kunjung ia temukan.

Dan tak lama kemudian, Jungkook menangkap sosok yang sangat ia kenal sedang duduk di bawah pohon sambil memakan eskrim coklat, "Yoongi?" Gumamnya pelan. Kemudian mendekati sosok tersebut. "Yoon," Panggil Jungkook.

Uri Yoongi 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang