Tiga hari kemudian...
"Hyung." Panggil Jaebum, ia saat ini berada di apartemen Yoongi, dan mengamati Yoongi yang sedang sibuk dengan komputernya.
"Hm..." Balas Yoongi dengan gumaman.
"Hyung, aku menembaknya, dan dia menerima, sekarang aku punya pacar."
Yoongi langsung berhenti dan mendekati Jaebum, mencubit pipi namja yang sudah ia anggap adiknya sendiri itu, "Aigoo, uri Jaebum sudah dewasa... Siapa namanya?"
Jaebum menahan tangan Yoongi, "Hyung, hentikan. Namanya Rose."
"Wahh... Bahkan dari namanya pun aku bisa tau kalau dia pasti cantik. Selamat..."
Jaebum menjabat tangan Yoongi, "Gomapta. Umm... Hyung..."
"Wae?"
"Apa kau masih mau bercinta denganku?"
Ada jeda sejenak sebelum akhirnya Yoongi balik bertanya, "Bagaimana dengan kekasihmu? Bukankah lebih baik kau melakukan itu dengannya?"
Jaebum menggeleng, "Hyung, aku mencintainya, dan aku benar2 ingin menjaganya. Dia wanita yang baik, aku tak bisa menodainya begitu saja."
Yoongi diam, itu memang masuk akal walaupun sedikit menyakitkan, "Tapi, bagaimana jika ketahuan, itu sama saja kau menyakitinya, Jaebum-ah."
"Kalau begitu jangan sampai ketahuan." Jaebum menatap mata Yoongi penuh kesungguhan.
Yoongi hanya mengerjap, perasaannya tak karuan sekarang, antara sedih dan senang.
"Hyung, jadi apa kau mau? Karna aku menginginkannya sekarang."
'Dasar brengsek! Bajingan! Kenapa kau jadi seperti ini Jaebum-ah?! Ini bukan dirimu!!' tentu saja itu isi kepala Yoongi, "Tapi Jaebum-ah..."
Jaebum yang sudah tidak tahan akhirnya menyerang Yoongi tanpa menunggu lampu hijau. Ia menindih tubuh pucat berbalut kaos putih itu dan langsung meremas kejantanan Yoongi.
"Ahh... Jaebum, tunggu..." Yoongi berusaha melawan, namun akhirnya sia2.
"Hyung, katakan kalau kau mau... Jebal..." Jaebum menatap dua manik Yoongi dengan penuh gairah, tak ada apapun di sana kecuali keinginan untuk menguasai tubuh Yoongi seutuhnya.
"Jaebum..." Yoongi sudah kewalahan, ia tak ingin Jaebum menjadi seperti ini, namun ia pun tak kuasa menolak karena takut Jaebum akan menjauh darinya.
Jaebum terus menyerang, bahkan celana Yoongi sudah terlempar entah kemana. Jarinya meremas gundukan kembar milik Yoongi, dan akhirnya masuk perlahan pada lubang di tengahnya, "Hyung, jawabanmu..."
"Nghh... A-arasseo... Kita lakukan, t-tolong hentikan..." Jawab Yoongi sambil terus bergerak berusaha melepaskan diri.
Jaebum menghentikan serangannya, mulai membuka bajunya lalu berbaring dan membiarkan Yoongi menguasai permainan.
Yoongi paham, mulai mengulum batang Jaebum dalam mulutnya, sedangkan jarinya aktif melakukan pemanasan di lubangnya.
"Ahh... Haha, terus Hyung... Kau tampak sangat seksi. Ahh..." Racau Jaebum di tengah desahan.
Yoongi berhenti dengan blowjob, berganti memosisikan lubangnya di atas kejantanan Jaebum. Memegang benda yang sudah keras mengacung tersebut, dan mengarahkannya agar masuk ke analnya yang berdenyut, "Ahhh... Fuck..."
"Arghh.... Yeahh..."
Penis Jaebum sudah memenuhi anal Yoongi, Yoongi mulai bergerak naik turun dengan pasti.