X
_________
"Hop." Panggil Yoongi pada deskmate nya yang sedang asik ngobrol dengan para yeoja.
"Hop." Panggil Yoongi lagi.
HoSeok alias jhope atau mudahnya jehop akhirnya menoleh dengan malas, "Apa yoon?"
Yoongi menatap jehop sebentar, kemudian menggeleng, "Gapapa."
"Ck, kebiasaan." Jehop kembali mengobrol dan tertawa dengan para yeoja. Maklum, Jehop emang populer.
Yoongi menggigit-gigit kecil ujung jari jempolnya. Bimbang, mending cerita atau nggak, soalnya Jehop sendiri ga pernah cerita itu sama dia.
Bel tanda waktu istirahat habis berbunyi, para yeoja kembali ke tempat duduknya masing-masing ada juga yang balik ke kelasnya.
"Lu tadi mo ngomong apa?" Tanya JHope.
Yang ditanya masih menggigit jarinya, ia tak dengar apa yang baru saja jhope ucapkan.
Jehop geregetan, akhirnya narik tangan Yoongi, "Yoon."
Kegiatan gigit jari berhenti, Yoongi menatap Jehop, "Ya?" Sahut Yoongi dengan raut penuh tanya.
"Lo tadi mo ngomong apa?"
Yoongi menggeleng, "Gapapa."
"Lo marah?"
Yoongi bingung, "Marah? Kenapa? Nggak, gw gak marah."
Jehop manggut-manggut. Kadang ia bingung dengan Yoongi, kata orang Yoongi itu dingin, selera humornya terlalu tinggi alias ga bakalan ketawa kalo cuma humor receh, Yoongi juga gak banyak bicara, sekalinya bicara gak manusiawi, tapi tetap gentleman and manly. Ya, Jehop emang liat sisi itu.
Tapi yang sering jehop liat adalah sisi Yoongi yang lain, yang malu2, gampang ketawa, gampang senyum, kadang ceria, dan satu lagi yang gak jehop sangka, Yoongi itu polos, jehop sampe ngga percaya dan anggep klo Yoongi itu lebih tepat dibilang bodoh. Tapi ia akui kalau ia suka sisi Yoongi yang ini, makanya ia gak bakal biarin siapapun menodai Yoongi.