Dan di sinilah mereka sekarang, di rumah Yoongi, tepatnya di kamar Yoongi.
"Emak bapak lo mana?" Tanya Jehop.
"Gw usir. Nggak lah, kerja. Lo lupa apa gimana?"
"Memastikan aja, kalo kita ketauan gimana coba?"
Yoongi jadi malu sendiri, ia tak menyangka akan mendapat kesempatan hebat ini. "Lo dah ijin?" Tanya Yoongi kemudian.
Jehop hanya mengangguk sebagai balasan.
..
Setelah mandi, Yoongi dan Jehop duduk sampingan di bibir kasur single milik Yoongi. Hening dan canggung, Yoongi sendiri jadi bingung, padahal dia yang ngajak.
Setelah beberapa saat, akhirnya Yoongi memberanikan diri, "Hoba, lepas semua baju lo."
Jehop kaget, "malu lah anjir."
Yoongi menghela napas, lalu bergerak membuka seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat.
Jehop terbengong-bengong melihat tubuh molek Yoongi, postur ramping yang dibalut kulit putih dan mulus, wajah ayu yang memerah malu-malu, dan rambut hitam yang sedikit menutupi mata sahabatnya. Dan, oh lihatlah, bokong sintal, dan dada berisi dengan tonjolan pink di ujungnya. Yoongi benar-benar sempurna.
Yoongi menelan ludah, ia malu bukan main, apalagi jehop melihatnya tanpa berkedip sedikitpun. Ia takut Jehop tak suka, "Hop, kalo mau udahan di tengah-tengah bilang aja ya."
Jehop hanya mengangguk, ia terlalu mabuk dengan rasa terpesona.
Yoongi tersenyum tipis, lalu dengan berani mendekati Jehop yang bersandar pada sandaran kasur dan mengecup bibir itu sebentar.
Tak ada penolakan, Yoongi kembali mendekati bibir itu, bersenggama cukup lama hingga akhirnya sang empunya menutup mata. Yoongi menggigit kecil bibir bawah sahabatnya, hingga akhirnya mulut itu terbuka, dan memberi akses lidahnya untuk menjelajah lebih dalam.
Jehop terbuai, bibir Yoongi begitu nikmat. Ia ingin lebih dan mulai menggigit dan menghisap bibir mungil itu.
Setelah cukup lama, Yoongi mulai menurunkan ciumannya, menuju leher, tengkuk, dan tulang selangka. Tak lupa memberi tanda tipis di sana.
Jehop semakin gila, ia tak menyangka akan menyukainya. Ia menghentikan Yoongi sebentar, lalu membuka seluruh pakaiannya.
Yoongi melanjutkan aksinya, bahu, dada, dan perut sudah ia jelajah. Dan sampailah ia di kejantanan Jehop yang mulai menegang. Gagah dan besar, lebih besar dari miliknya. Sampai ia tak yakin kalau itu akan muat di lubang kerutnya.
"Ssshhh.... Aahhh..." Desah Jehop saat Yoongi bergerilya menikmati penisnya seperti lolipop.
Penis Jehop sudah menegang hebat, keras dengan urat yang menonjol seksi. Cukup, sekarang Yoongi harus memberi pemanasan pada lubangnya.
Jehop menyeringai senang melihat Yoongi yang sedang bermain dengan lubangnya. Tubuh Yoongi yang berkeringat, rambut yang juga ikut basah, dan ekspresi horny berat tak tertahan. Apalagi saat Yoongi mendesah dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan, itu benar-benar seksi di mata Jehop.
Sudah cukup pemanasannya, Yoongi membimbing Jehop untuk berbaring, lalu dirinya mengarahkan batang Jehop ke lubangnya, sambil satu tangannya berpegangan pada perut kotak-kotak Jehop.
Yoongi mulai turun perlahan, memasukkan batang Jehop semakin dalam. Tidak, ini terlalu besar.
"Aaaahh..." Desah Yoongi, "Aaahh... Apho... Ah..."
"Sakit?" Tanya Jehop.
Yoongi mengangguk dengan tatapan sayu.
Jehop tersenyum, "Yoon, lo cantik banget dari bawah sini."