"Nghh... Too deep..." Yoongi merasakan penis Evans memenuhi perutnya. Bottom on top membuat penis Evans seperti masuk semakin dalam.
"It's okay, good boy. Now moving..." Titah Evans.
Yoongi pun mulai bergerak naik turun dengan tangan yang bertumpu di paha Evans.
"Sshh... Ahh... What a beautiful view..." Evans memilin kedua puting Yoongi, Yoongi terlihat begitu cantik dengan wajah merah, bibir bengkak, dan sebagian rambut yang lepek karena keringat. "Faster babe..."
Yoongi mempercepat gerakannya, "Ahh... Akhh... Nghh... So deeph, daddy..."
"You naughty..." Evans mencubit kedua puting berwarna pink itu dengan gemas. "Ahh... Yeah... Keep moving... You Like it, hm?"
Yoongi mengangguk, "Hurry... Cum inside me, Dadh..."
Evans akhirnya membantu Yoongi bergerak lebih cepat. Hingga akhirnya ia pun melepas putihnya di dalam hole Yoongi. Yoongi menjatuhkan diri di atas dada Evans, dadanya masih naik turun dengan tautan yang belum dilepaskan.
"Ahh... Dalammu berdenyut sangat kuat, Suga."
"Dan milikmu terlalu mengganjal. Pinggangku sakit."
Evans membelai rambut Yoongi, "Kita belum selesai."
Yoongi menatap dua manik hijau itu sayu, "Lagi?"
"Apa kau merasa batangku melemas?"
Yoongi menggeleng.
"Itu memang masih keras, kau benar2 membuatku bergairah. Ayo lakukan lagi."
"T-tapi..."
"Tak ada tapi." Evans langsung bangkit, memosisikan Yoongi seperti anjing, lalu menusuk lubang itu dengan sekali hentak.
"Akh..." Yoongi terkejut karena serangan evans yang begitu tiba2.
Evans menggerakkan tubuhnya, memukul pantat sintal Yoongi berkali-kali hingga menjadi merah. Evans menjambak rambut pirang Yoongi, dan terus menghunjam lubang itu lagi dan lagi.
"Ahh... Nghh... Evans..." Desah Yoongi merasakan sakit dan nikmat bersamaan. Entahlah, tapi didominasi seperti itu membuatnya semakin bersemangat. Ada rasa takut, tapi rasa takut itu sungguh menyenangkan.
"Fuck! Ahh... Lubangmu terus menyedotku, suga..." Evans melepas jambakan, memeluk Yoongi dari belakang dan memberikan gigitan di punggung putih nan mulus itu, "Sial, kau cantik sekali."
"Ahh... Ssh... Akh, sakit Evans... Jangan terus menggigit."
Keduanya sama2 menikmati ronde 2 yang lebih panas dan bergairah. Hingga beberapa menit kemudian keduanya melepas cairan putih bersamaan.
Evans sudah berbaring di dekat Yoongi, sedangkan Yoongi masih duduk sambil memegang lubangnya yang masih berdenyut dan sedikit bengkak. Aliran mani dari Evans berjatuhan membasahi sprai berwarna putih yang sudah kusut dan berantakan.
"Ah sial, sakit sekali." Yoongi masih menyentuh anusnya karena nyeri.
Evans tersenyum, lalu menunjuk sedikit bercak darah yang ada di kasur, "Tentu, lihat, kau bahkan berdarah seperti gadis perawan yang pertama kali melakukan seks."
Yoongi mencubit perut Evans, "Sialan kau!"
"Hehe... Suga, apa kau menyesal?"
"Sedikit."
"Maaf, nanti aku bantu bersihkan. Kau harus benar2 membersihkan lubangmu. Atau kau akan mengandung anakku."
Bantal melayang dari tangan Yoongi, "Dasar gila! Bercandamu tidak lucu!"