Chapter 14: Love

747 108 11
                                    

Chapter ini isinya bucin berlebihan.

Btw disarankan baca chapter ini sambil dengerin lagu-lagu yang ada di playlist ini ya

Btw disarankan baca chapter ini sambil dengerin lagu-lagu yang ada di playlist ini ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan di-scan di sini:

Silahkan di-scan di sini:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy!

•••

Yeonjun pov: start

Soobin itu adalah anugerah.

Percayalah bahwa Yeonjun sedang tersenyum dengan penuh cinta saat memikirkan Soobin.

Soobin itu, sangatlah indah. Dengan senyuman yang manis, lesung pipi yang dalam, bibir seperti buah persik, dan netra yang bersinar bagai bintang.

Jika diceritakan lebih rinci, mungkin ribuan kata sudah tertulis tentang bagaimana Yeonjun mencintai Soobin.

Atau bahkan, terobsesi pada Soobin.

Di antara kerumunan, yang hanya Yeonjun lihat hanyalah Soobin. Yang ia dengar hanya Soobin. Dan yang ia cari hanya Soobin.

Soobin, Soobin, Soobin. Diucapkan berulangkali bagaikan sebuah mantra. Tidakkah Yeonjun lelah?

Jawabannya adalah tidak, Yeonjun tidak pernah lelah mencintai Soobin. Meskipun ia tidak dicintai kembali, tidak apa-apa. Yeonjun memang tak pantas untuk dicintai.

Semua dimulai ketika ia baru memasuki usia 13 tahun. Malam karnaval yang harusnya indah berubah petaka ketika Yeonjun diculik. Dan di sanalah ia bertemu dengan penyelamatnya. Dia lah yang melihat Yeonjun dimasukkan secara paksa ke dalam mobil para penculik, dia lah yang dengan berani melaporkan itu kepada kedua orang tuanya. Dia lah Soobin, si malaikat.

Ketika pertama bertemu Soobin, Yeonjun tak pikir ia akan jatuh sedalam ini. Berawal dari kagum, dan kini mencintai. Berawal dari kata teman selamanya, menjadi keinginan untuk lebih dari sekedar teman.

Memang omongan saja tak bisa dipegang, ketika mereka sudah berteman, dan Yeonjun malah menginginkan Soobin 'lebih' dari sekedar teman. Egois.

Ketika ia menyadari perasaan itu, ia mencoba untuk mengungkapkannya. Namun Yeonjun selalu mengurungkannya setiap kali ia bertemu dengan Soobin. Dia tak ingin perasaan bodohnya merusak hubungannya dengan Soobin, membuat senyum manis itu pudar, dan membuat genggaman tangan itu melonggar.

EmpowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang