Chapter 19: Collapsing

366 36 14
                                    

Hi! Maaf udah bikin nunggu lama 😔 gua bener-bener lupa sama book ini dan bener-bener jarang banget buka wattpad.

Mungkin yang udah lama nunggu bisa dibaca ulang biar gak lupa alur. Thank you and sorry!

⚠️tw/ kekerasan, sedikit penggambaran adegan rudapaksa yang dimulai dari kalimat, "Soobin berfirasat sebentar lagi akan kehilangan kesadaran." dan berakhir di "Lagipula... untuk apa aku hidup?"

•••

BRAK!

Pintu ruangan klub majalah sekolah dibuka dengan kasar, membuat Taehyun sang “penguasa” ruangan itu mengalihkan pandangannya dari tugas akhir yang ia ketik. Menekan tombol untuk menyimpan draf, Taehyun kemudian membiarkan laptopnya hidup namun dalam sleep mode.

"Akan lebih diapresiasi jika kau mengetuk pintunya dulu sebelum membukanya, Hyunseok," ucap Taehyun dengan begitu tenang, tak terlihat tersulut emosi seperti si ketua OSIS yang berada di hadapannya ini.

"Hei..." ujar Hyunseok sembari mendekati Taehyun. "Kau tak tahu kau sedang berurusan dengan siapa, huh?" ucapnya dengan tatapan kesal.

Taehyun menghela napas. "Haa, bicara apa kau ini, hm?" tanyanya sembari bersandar di kursinya, memandang laki-laki tinggi di hadapannya tanpa rasa takut meskipun hanya ada meja kayu yang memisahkan mereka.

"Aku tahu, semua gambar gambar yang ditempel di majalah dinding. Itu ulahmu 'kan, sialan?" ujar Hyunseok dengan menggebu-gebu.

Taehyun memiringkan kepalanya kemudian tertawa. "Pfft— apa? Ulahku? Kau pikir aku tidak punya kerjaan di sini? Mencari bukti-buktimu bersetubuh dengan siswa-siswi di sekolah ini? Aish, sebuah pekerjaan yang menjijikan, pekerjaan kotor dan hina," ucap Taehyun dengan ekspresi jijik di wajahnya.

"Mengintip orang bercinta bukan hobiku, Lee Hyunseok," ucap Taehyun sembari kembali tertawa, seolah-olah tuduhan Hyunseok adalah sebuah hal yang lucu. Benar, Hyunseok di sini terlihat seperti babi hutan yang tak pikir panjang untuk langsung menyerang.

"Aku diam seperti sebuah pohon. Aku memberikan oksigen tanpa disadari, aku mungkin memberikan hasil jikalau aku pohon yang berbuah," ucap Taehyun sembari memutar pena yang ada di jemari lentiknya.

"Klub majalah sekolah mungkin tidak tenar lagi di luar sana, apalagi kau hanya memberiku tugas untuk memposting prestasi yang kau miliki untuk mengharumkan namamu yang lama-kelamaan seperti bangkai busuk. Kau tak bisa hidup dengan tenang selama itu, Lee Hyunseok," sambungnya membuat Hyunseok memandangnya dengan tatapan kosong, nampak kehilangan akal sehatnya.

Taehyun mengendikkan bahunya kemudian kembali melanjutkan tugas akhirnya yang sempat tertunda karena laki-laki ini menyerobot ke ruangannya.

"Majalah dinding ... " Hyunseok bergumam, Taehyun kembali melihatnya sembari menaikkan sebelah alisnya. "Majalah dinding di sekolah ini dilindungi dengan jendela kaca untuk menghindari vandalisme ... Dan kunci dari jendelanya ... "

Taehyun memutarkan bola matanya kemudian tertawa kecil. "Astaga, jadi poin dari segala amarahmu ada di sana?" tanyanya sembari membuka laci dan mengambil sebuah kunci.

"Sudah kubilang ... Aku bagai sebuah pohon, aku memberikan oksigen tanpa disadari oleh sebagian orang. Dan klub ini juga bagaikan oksigen, selalu ada, namun tidak dipedulikan," ucap Taehyun sembari memutar-mutar kunci-kunci itu di jari telunjuknya.

"Kau lengah, Hyunseok. Kau berpikir musuhmu hanya Soobin dan klub ini. Namun kau lupa kalau masih ada banyak orang yang perlu kau hadapi. Orang yang 'mendapat oksigen' dari klub ini, dan orang yang 'memanfaatkan oksigen' itu."

"Jadi, tuduhanmu atas kami menyebarkan foto syur dirimu sudah bisa dibantah di sini, ya," ucap Taehyun sambil tersenyum dengan manis.

"Kau melegalkan perilaku vandalisme dan kau mengelak kau bersalah atas itu?!" balas Hyunseok sembari melemparkan sebuah pena yang untungnya berhasil dihindari oleh Taehyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EmpowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang