Chapter kali ini agak bikin tercengang jadi— ya enjoy sajalah.
•••
"Ujian sebentar lagi," ucap Taehyun memecah keheningan di ruangan klub mereka.
"Wow, aku belum belajar," ucap Beomgyu dengan mata fokus pada game di ponselnya.
Ting! "Ayo belajar bersama," ajak Hueningkai setelah menekan tuts piano terakhir.
"Belajar bersama atau melihat mereka bermesraan?" tanya Beomgyu jelas sekali menuju kepada dua orang yang sedang tertidur di salah satu sofa. Soobin tidur dengan posisi terduduk dengan Yeonjun yang menjadikan pahanya sebagai bantal.
Taehyun tertawa. "Mereka sudah pacaran belum sih?" tanyanya.
Hueningkai menggelengkan kepalanya. "Aku sering bertanya mengenai hal itu kepada Soobin. Tapi Soobin selalu menjawab mereka tidak punya hubungan apa-apa," tuturnya.
"Kasihan sekali Yeonjun. Menyukai orang yang tidak menyukainya," ucap Beomgyu sembari menggelengkan kepalanya prihatin.
"Soobin tidak menyukai Yeonjun? Aku agak ragu," ucap Taehyun sambil bersandar di kursi kebanggaannya.
"Ya kita hanya perlu bantu mereka agar berpacaran!" ujar Hueningkai dengan antusias, menggaet erangan protes dari Beomgyu.
"Ada banyak hal yang masih perlu kita selesaikan, Kai. Jangan pikirkan pacaran dulu!" ujar Beomgyu lalu melemparkannya ponselnya ke atas meja. "Hyunseok kemarin bertemu denganku," ucapnya tiba-tiba.
"Ada apa?" tanya Hueningkai duduk mendekat dengan Beomgyu.
"Dia mengatakan kalau klub ini akan benar-benar dihapus dari daftar sekolah."
Jantung Taehyun rasanya berhenti setelah mendengar itu.
"Kenapa lagi sih diaa?" rengek Hueningkai yang lelah dengan segala ancaman tak langsung dari ketua OSIS sialan itu.
"Dia tahu kita membantu Soobin," ucap Beomgyu. "Dia menyuruhku untuk menyampaikan kepada Taehyun."
"Menyampaikan apa?" tanya Taehyun mencoba berbicara dengan nada setenang mungkin.
"Dia memberikan dua pilihan," Beomgyu menjeda kalimatnya.
"Apa saja?" tanya Taehyun lagi.
"Tetap membantu Soobin dan klub kita dihapus. Atau," Beomgyu kembali menjeda kalimatnya, ia mengusap wajahnya dengan lelah, "atau berhenti membantu Soobin, dan klub kita akan kembali dibuka."
Sebuah kesempatan emas.
Suara-suara yang bertentangan mulai terdengar di dalam benak Taehyun. Berdebat antara memilih opsi pertama dan opsi kedua.
Sia-sia 'kan kalau misalnya opsi kedua ditolak begitu saja?
"Aku akan memanggil Hyunseok ke sini."
•••
"Sepertinya kau tergiur dengan tawaran kedua ya, Kang Taehyun?"
Soobin menggenggam tangan Yeonjun dengan erat, kenapa juga Hyunseok ke ruangan klub? Ada keperluan apa?
Dan apa yang ia maksud dengan tawaran kedua?
"Yaah aku tidak mau susah-susah juga 'kan? Aku dapat apa yang aku mau," ucap Taehyun tak berekspresi.
Hyunseok menjulurkan tangannya kepada Taehyun. "Jadi perjanjian ini deal?"
Taehyun melirik sekilas ke arah tangan Hyunseok, enggan menjabatnya. Taehyun menyilangkan kedua tangannya di depan dada lalu menjawab, "Deal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Empower
FanfictionSoobin mengungkap kasus kekerasan seksual yang dialaminya bersama stalker yang selalu membuntuti dirinya; Yeonjun. ⚠️trigger warning: mention rape, stalking, sexual harassment, grooming, bullying, violence, drugs dom: yeon sub: bin ©2022, sauceiopath